Kabarsulteng.id – Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur, Senin, 27 Januari 2025. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama strategis di sektor ekonomi, energi, dan pertahanan.
Dalam suasana hangat, kedua pemimpin menegaskan komitmen meningkatkan sinergi antara dua negara serumpun. Presiden Prabowo menyoroti pentingnya hubungan istimewa Indonesia-Malaysia.
“Kita punya hubungan sejarah, darah, budaya, bahkan etnis. Banyak pemimpin Malaysia memiliki keluarga di Indonesia. Hubungan ini harus menjadi dasar untuk mempererat kerja sama kedua negara,” ujar Prabowo.
Baca juga: Satgas PASTI Blokir 796 Entitas Ilegal, Termasuk Pinjol, Pinpri hingga Investasi Bodong
Salah satu poin utama pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim adalah penguatan kerja sama sektor energi. PM Anwar mengusulkan kolaborasi strategis antara Petronas dan Pertamina untuk eksplorasi energi baru dan transfer teknologi.
“Komitmen kami adalah memastikan kerja sama strategis antara Petronas dan Pertamina dalam pengembangan sektor energi kawasan,” ungkap Anwar.
Di bidang perdagangan dan investasi, Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sepakat memperkuat pengelolaan industri kelapa sawit, komoditas unggulan yang menyumbang 80 persen produksi global.
“Banyak negara seperti Mesir, India, dan Pakistan membutuhkan kelapa sawit. Indonesia dan Malaysia dapat bekerja sama lebih baik untuk memenuhi permintaan tersebut,” jelas Prabowo.
Kerja sama pertahanan juga menjadi perhatian utama. Anwar menegaskan pentingnya kolaborasi dengan Indonesia yang memiliki pengalaman dan kekuatan di sektor ini.
“Kedua negara sepakat memaksimalkan potensi di bidang pertahanan untuk menghadapi tantangan kawasan,” kata PM Anwar.
Dalam isu regional, kedua pemimpin sepakat memperkuat koordinasi menghadapi tantangan geopolitik serta menyelaraskan sikap terkait kemerdekaan Palestina.
“Masalah Palestina, kita sejalan mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar satu-satunya,” tegas Prabowo.
Pertemuan ini ditutup dengan komitmen mempercepat implementasi kerja sama melalui koordinasi intensif antara kementerian terkait.
“Kami telah memberikan instruksi jelas kepada semua pihak terkait, baik kementerian maupun sektor swasta, untuk segera merealisasikan kesepakatan,” tutup PM Anwar.***
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Offisial KabarSulteng.id