POSO, KABAR SULTENG – Safari politik bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Ahmad Ali, diwarnai aksi naik vespa klasik menyusuri jalan-jalan di Kota Poso, Senin, 8 Juli 2024, sore.
Ahmad Ali, bersama iring-iringan puluhan anggota komunitas vespa, mengendarai vespa klasik dari Hotel Ancyra Poso menuju lokasi dialog bertajuk Temali (Temu Mat Ali) yang digelar oleh relawan Banuata di Kelurahan Bonesompe, Kecamatan Poso Kota Utara, Kabupaten Poso.
Dalam acara tersebut, Ahmad Ali memaparkan sejumlah program yang akan dijalankan jika diberi amanah menjadi gubernur oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Ia juga menjawab berbagai pertanyaan dari warga yang hadir.
Baca juga: Ahmad Ali Prihatin Masih Banyak Masyarakat Sulteng Sulit Berobat Gegara BPJS Belum Dibayar
Sebelum berkendara naik vespa dalam dialog Temali, di hari yang sama, Ahmad Ali juga telah bertemu dengan masyarakat di Desa Mapane, Kecamatan Poso Pesisir.
Di sana, ia mendapatkan dukungan dari kelompok petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memenangkan Pilgub Sulawesi Tengah pada November mendatang.
Pada kegiatan silaturahmi di Desa Mapane, sejumlah perwakilan kelompok petani, nelayan, dan UMKM melakukan deklarasi dukungan terhadap Ahmad Ali sebagai bakal calon gubernur.
“Kami siap memenangkan Ahmad Ali dan AKA (Abdul Karim Aljufri) sebagai calon gubernur dan wakil gubernur untuk Sulawesi Tengah. Penyerahan topi tani dan dayung ini sebagai tanda bahwa Pak Ahmad Ali siap mendayung untuk Sulteng,” Ujar Fikriadi Adil, deklarator kelompok petani, nelayan, dan UMKM,
Masyarakat di sana menyimpan harapan baru kepada Ahmad Ali untuk lebih mensejahterakan petani dan nelayan.
Demi bertemu sosok Anggota DPR RI dua periode tersebut, warga rela datang meski cuaca sedang gerimis. Bahkan jumlah warga yang hadir melebihi kapasitas tenda yang disiapkan.
Menjawab harapan masyarakat, Ahmad Ali menyampaikan sejumlah gagasan yang akan dilaksanakan jika diamanahkan sebagai gubernur Sulawesi Tengah.
“Ke depan, masyarakat tidak boleh lagi gagal panen. Pemerintah harus hadir untuk menjamin petani agar tidak ada lagi istilah gagal panen, dan tidak boleh lagi petani kita dikuasai oleh tengkulak,” terang Ahmad Ali.
Dia berkomitmen bahwa tanah-tanah pertanian harus diasuransikan oleh pemerintah agar masyarakat bisa lebih fokus meningkatkan produktivitas pertanian.
“Pertanyaannya, dari mana uangnya? Saya memilih memberikan prioritas kepada rakyat. Sebenarnya uangnya tidak perlu banyak karena sebagian besar sudah ditanggung oleh pemerintah, hanya saja kita tidak tahu. Jadi bukan soal mampu atau tidak, tapi mau atau tidak. Pemerintah harus jadi papa (ayah) angkat petani untuk menjamin kesejahteraan mereka,” tandasnya.***
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini