KABAR SULTENG – Sorak serta tepuk tangan mulai bermunculan saat Chairunisa Anwar diumumkan menjadi wisudawan terbaik Universitas Tadulako (Untad) pada periode 122, Kamis 22 Februari 2024.
Chairunisa Anwar atau disapa Nisa memulai perjalanan pendidikannya di Untad di Fakultas MIPA Prodi Biologi pada tahun 2020. Meskipun memilih hanya terlibat dalam organisasi internal, yaitu Himpunan Mahasiswa Biologi, dan menjabat sebagai Bendahara Umum, Chairunisa menghadapi tantangan besar dalam berorganisasi, “Selama ada kegiatan jarang ikut, karena perasaan kurang percaya diri dan takut untuk mengeksplorasi,” jelas Nisa.
Salah satu pengalaman paling mengesankan selama masa kuliahnya terjadi saat magang di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Dalam magang ini, Ia berkesempatan bertemu dengan banyak peneliti yang berbagi ilmu berdasarkan bidang keahlian mereka. Selain itu, ia juga menjalin hubungan dengan banyak orang baru.
Baca Juga: Mengukir Perjalanan Pendidikan: Kisah Lilis Indah Sari di Untad
Ia juga menyoroti kegiatan praktikum di Jurusannya, yang dilaksanakan dari semester 1 hingga 6. Meskipun tantangan laporan praktikum terkadang berat, namun keseruan dan lika-liku yang dialami selama praktikum memberikan warna tersendiri pada perjalanan akademisnya. Menjadi asisten praktikum juga menjadi pengalaman berkesan baginya.
Dukungan keuangan selama kuliah diberikan oleh kedua orang tuanya. Ayahnya sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Kota Palu dan satu tahun terakhir terangkat menjadi pengawas madrasah di bawah Kementerian Agama Kota Palu. Sementara Ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga.
Nisa menyatakan perasaan terharu saat namanya dipanggil menjadi wisudawan terbaik. Dukungan dan doa dari keluarga dan teman-teman, dari tingkat SD hingga S1, menambah rasa bangganya. Meskipun Chairunisa menyelesaikan studi dengan cepat dan meraih gelar wisudawan terbaik, ia mengingatkan diri sendiri untuk tidak terlalu berpuas diri.
“Walaupun tidak banyak prestasi yang saya ukir selama berada di bangku kuliah, tapi menyelesaikan studi dengan cepat sudah menjadi suatu kebanggan untuk diri saya sendiri dan keluarga,” jelas gadis kelahiran 2002 ini.
Dirinya tidak menyangka bakal menjadi wisudawan terbaik, sebab dari semester satu ia hanya mengikuti ikuti alur dan menekuni semua mata kuliah. Namun dibalik ini semua, ia merasa tidak percaya diri. Nisa sukses meraih IPK 3.98 predikat pujian dengan masa studi tiga tahun empat bulan.
Momen paling mengesankan bagi Nisa ialah saat menggandeng kedua orang tua maju ke depan untuk menerima piagam. Ia berpesan kepada teman-teman dan kakak-kakak yang sedang berjuang untuk menyelesaikan studi agar tetap semangat dan mendoakan kelancaran dalam menyusun naskah skripsi. Chairunisa sering mendengar dari dosen pembimbingnya, “Naskah yang baik adalah naskah yang selesai,” mengajak semua untuk melawan rasa malas dan menyelesaikan perjalanan studi dengan sukses.***
Ikuti juga berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Official kabarsulteng.id klik disini