MOROWALI, KABAR SULTENG – PT Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG) atau yang lebih dikenal sebagai Huabao Indonesia terus berkomitmen menjalankan program corporate social responsibility (CSR) yang berkelanjutan.
Jika pada 2024 fokus CSR lebih banyak diarahkan ke sektor pendidikan, infrastruktur, sosial, dan ekonomi, maka pada 2025 PT BTIIG menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah operasionalnya.
Komitmen ini bukan sekadar janji, melainkan strategi konkret untuk membangun ekosistem ekonomi yang lebih mandiri di lingkar industri tambang. Sejak 2022 hingga akhir 2024, PT BTIIG telah menggelontorkan dana sekitar 1,5 juta USD untuk berbagai program CSR.
Jika digabungkan dengan bantuan proyek Bandara Morowali, total dana CSR yang disalurkan perusahaan mencapai 11,5 juta USD.
Baca juga: Kegiatan CSR Donor Darah hingga Bagi-bagi Bingkisan Warnai Imlek 2025 di Huabao
Meski belum beroperasi secara penuh, perusahaan memastikan bahwa pada 2025 program CSR akan semakin fokus pada penguatan UMKM. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM), termasuk pelatihan dan pendampingan bagi pelaku UMKM.
External Manager Huabao Indonesia, Cipto Rustianto, menegaskan bahwa manajemen ingin mendorong UMKM lokal agar bisa berkembang sejalan dengan dinamika industri yang ada.
“Kami melihat potensi besar dari produk-produk masyarakat, baik yang sudah eksis maupun yang masih dalam tahap pengembangan. Harapannya, keberadaan industri kami bisa berjalan beriringan dengan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” ujarnya, Selasa (25/2/2025).
Selain sektor UMKM, PT BTIIG juga tetap menjalankan program unggulan lainnya, seperti Huabao Youth Empowering Chambers (HYEC) atau BTIIG Mengajar. Program yang sudah berjalan sejak 2023 ini bertujuan meningkatkan kualitas SDM melalui pembelajaran Bahasa Mandarin serta pengembangan soft skill bagi siswa SD, SMP, dan SMA.
Di bidang sosial-keagamaan, perusahaan turut membangun masjid di tiga desa lingkar industri, mendukung revitalisasi pura, serta memberikan bantuan kepada gereja.
Kegiatan lainnya mencakup penyembelihan hewan kurban, dukungan terhadap pelaksanaan MTQ, serta aksi donor darah rutin bekerja sama dengan PMI Kabupaten Morowali.
PT BTIIG juga menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan berkontribusi dalam kegiatan zonasi gua di sekitar lingkar industri. Hal ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara aktivitas industri dan kelestarian lingkungan.
Dengan strategi CSR yang semakin fokus dan berorientasi pada penguatan ekonomi lokal, PT BTIIG menegaskan bahwa keberadaannya bukan hanya sebagai pelaku industri, tetapi juga mitra pembangunan bagi masyarakat Morowali.***