KABARSULTENG, – Malam pergantian tahun baru biasanya dilakukan dengan menggelar kegiatan meriah seperti berlibur, berfoya-foya, hingga menikmati letusan kembang api, namun tidak demikian yang dilakukan remaja LDII di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ribuan remaja LDII yang tersebar di Sulteng, lebih memilih mengisi pada malam akhir tahun dengan kegiatan yang bermakna seperti halnya mengaji, dan menggelar kegiatan positif untuk menambah silautrahmi sesama generasi muda LDII.
Ketua DPW LDII Sulteng, Zulkifli Lasamai, menegaskan dalam refleksi akhir tahun seluruh generasi muda LDII diajak untuk menghindari pengaruh negatif perayaan tahun baru yang identik dengan hura-hura.
“Refleksi Akhir Tahun yang dibalut dengan pengajian ini bukan untuk merayakan pergantian akhir tahun. Namun ini salah satu cara membentengi generasi muda untuk tidak mengikuti adat-adat jahiliah di era moderen,” jelasnya, pada Rabu (8/1/24).
Selain itu, relfleksi pada akhir tahun menjadi salah satu renungan bagi generasi muda untuk meningkatkan amal solih dalam hal kebaikan di tahun yang akan datang.
“Tidak datang satu zaman (tahun) kecuali zaman (tahun) sesudahnya lebih buruk daripada zaman (tahun) sebelumnya”, jelas Zulkifli mengutip salah satu hadis dari Imam Bukhori.
Selain diisi mengaji, berbagai kegiatan menarik tentunya menyelimuti seluruh jalannya acara, baik dari drama, lomba cerdas cermat, lomba memasak, jalan sehat dan berbagai macam kegiatan positif lainnya.
Bertujuan agar suatu kegiatan tidak terasa monoton dan para remaja tetap antusias megikutinya hingga usainya acara.
Relfeksi Akhir Tahun merupakan tradisi generasi muda LDII dalam menyelenggarakan kegiatan positif setiap tahunnya. Agenda ini dilaksanakan secara terpisah baik mulai dari PAC, PC, hingga ke tingkat masing-masing DPD di Sulteng.***
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini