PALU, KABAR SULTENG – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengan (UMKM) memiliki kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, dan Menengah (UKM), pada tahun 2024 terdapat lebih dari 65 juta UMKM di Indonesia.
Di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), terdapat 343.533 UMKM yang tersebar di 13 kbupaten dan kota.
Laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut sejak Mei 2024, dengan deflasi bulanan sebesar 0,12% pada September 2024.
Tentunya hal tersebut menjadi tantangan bagi UMKM untuk bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini.
Baca juga: Hannah Asa Indonesia bersama Dinas Koperasi UKM Sulteng Gelar Bimtek
Founder Hannah Asa Indonesia, Mardiyah, mengatakan, UMKM memiliki sejumlah tantangan saat berada di kondisi saat ini.
“Sejak 2021 Tim Hannah Asa Indonesia telah berkeliling ke pelosok Sulawesi Tengah untuk mengajarkan literasi keuangan dan kewirausahaan bagi pelaku UMKM, terdapat beberapa tantangan dan peluang yang mereka hadapi,” katanya, Sabtu (16/11/2024).
Ia menyebut, tantangan yang dihadapi UMKM seperti faktor Sumber Daya Manusia (SDM), laporan keuangan, teknis produksi, strategi pemasaran, dan inovasi.
Tak hanya itu, faktor sosial, budaya, dan ekonomi juga menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM untuk terus berkembang.
Menurutnya, UMKM perlu berkolaborasi dengan stakeholder, beradaptasi, UMKM harus bisa menghadapi persaingan saat ini dengan cara kreatif dan inovatif.
Mardiyah bilang, untuk menghadapi tantangan-tantangan itu, salah satu skill yang diperlukan adalah literasi keuangan.
“Agar bisa naik kelas dan membuat keputusan keuangan yang efektif pelaku UMKM perlu mempelajari literasi keuangan mulai dari pengetahuan keuangan, kemampuan keuangan, perilaku keuangan, sikap keuangan, dan kinerja keuangan,” ucapnya.
Mardiyah menambahkan, terdapat dua program Hannah Asa Indonesia untuk membantu para pelaku UMKM menghadapi tantangan tersebut yaitu program Bookplan dan Bootcamp.
Program Bookplan adalah layanan pembuatan rencana dan pendampingan keuangan untuk pribadi, keluarga maupun bisnis.
Sedabgkan Program Bootcamp adalah rangkaian kelas keterampilan dan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang literasi keuangan.
Dari program tersebut, Mardiyah berharap agar para pelaku UMKM Sulteng dapat menghadapi tantangan dan perubahan ekonomi demi keberlangsungan usaha. (Rendy Zulkarnaen)
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini