PALU, – Provinsi Sulawesi Tengah menjadi aslah satu daya tarik bagi para wisatawan dan kayak akan sejarah yang dimiliki dari budaya hingga peninggalan benda yang bersejarah.
Namun banyak belum mengetahui bahwa Provinsi Sulawesi Tengah juga pernah bergabung dengan beberapa Provinsi lainnya sebelum pemekaran.
Sulawesi Tengah memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Sejak abad ke-13, di wilayah ini telah berdiri beberapa kerajaan, seperti Kerajaan Banawa, Kerajaan Tawaeli, Kerajaan Sigi, Kerajaan Bangga, dan Kerajaan Banggai.
Baca Juga: Mengenal Sulawesi Tengah, Pulau Terluas di Sulawesi
Pada abad ke-16, pengaruh Islam mulai menyebar ke Sulawesi Tengah, terutama dari kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan, seperti Kerajaan Bone dan Kerajaan Wajo. Pengaruh ini juga membawa perubahan pada tata pemerintahan kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah.
Di Kerajaan Banawa dan Kerajaan Sigi, struktur pemerintahannya mengikuti susunan pemerintahan ala Kerajaan Bone, yang terdiri dari lembaga legislatif bernama Pitunggota yang diketuai oleh seorang Baligau.
Sedangkan di Kerajaan Palu dan Kerajaan Tawaeli, struktur pemerintahannya mengikuti susunan pemerintahan ala Kerajaan Wajo, yang terdiri dari lembaga legislatif bernama Patanggota yang terdiri dari empat suku.
Selain pengaruh Sulawesi Selatan, kerajaan-kerajaan di Sulawesi Tengah juga dipengaruhi oleh Kerajaan Mandar. Pengaruh ini terlihat dari penggunaan gelar raja, yang sebelumnya tidak dikenal di Teluk Tomini. Selain itu, kerajaan-kerajaan di Teluk Tomini juga dipengaruhi oleh Kerajaan Gorontalo dan Kerajaan Ternate, yang terlihat dari struktur pemerintahannya yang mirip dengan struktur pemerintahan kedua kerajaan tersebut.
Pada abad ke-17, Sulawesi Tengah mulai dikuasai oleh Belanda. Belanda membangun benteng di Parigi dan Lambunu untuk mengamankan armada kapalnya dari serangan bajak laut. Pada abad ke-18, Belanda semakin menekan raja-raja di Sulawesi Tengah untuk mengakui kekuasaannya. Pada awal abad ke-20, Belanda telah sepenuhnya menguasai Sulawesi Tengah.
Pada awal abad ke-20, mulai muncul pergerakan-pergerakan yang melawan penjajahan Belanda. Salah satu pergerakan yang terkenal adalah Syarikat Islam (SI), yang didirikan di Buol Toli-Toli pada tahun 1916. Pada tahun 1942, rakyat Sulawesi Tengah berhasil mengusir Belanda dari wilayahnya. Namun, Belanda kembali menguasai wilayah ini pada tahun 1945.
Setelah Indonesia merdeka, Sulawesi Tengah menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi. Pada tahun 1964, Sulawesi Tengah dimekarkan menjadi provinsi tersendiri dengan ibu kota Palu.
Sulawesi Tengah: Sebuah Daerah dengan Perkembangan Sejarah yang Dinamis
Sulawesi Tengah memiliki sejarah yang panjang dan dinamis. Wilayah ini telah dihuni oleh berbagai kerajaan, mulai dari abad ke-13. Pengaruh Islam mulai menyebar ke Sulawesi Tengah pada abad ke-16, yang membawa perubahan pada tata pemerintahan kerajaan-kerajaan di wilayah ini. Pada abad ke-17, Sulawesi Tengah mulai dikuasai oleh Belanda. Pada awal abad ke-20, rakyat Sulawesi Tengah berhasil mengusir Belanda dari wilayahnya. Setelah Indonesia merdeka, Sulawesi Tengah menjadi provinsi tersendiri.
Penyebaran Islam di Sulawesi Tengah
Penyebaran Islam di Sulawesi Tengah dimulai pada abad ke-16. Pengaruh Islam datang dari kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan, seperti Kerajaan Bone dan Kerajaan Wajo. Pada abad ke-16, dua kerajaan di Sulawesi Tengah, yaitu Buol dan Luwuk, telah menerima ajaran Islam. Sejak tahun 1540, Buol telah berbentuk kesultanan dan dipimpin oleh seorang sultan bernama Eato Mohammad Tahir.
Pada Masa Penjajahan Belanda
Pada abad ke-17, wilayah Sulawesi Tengah mulai dikuasai oleh Belanda. Belanda membangun benteng di Parigi dan Lambunu untuk mengamankan armada kapalnya dari serangan bajak laut. Pada abad ke-18, Belanda semakin menekan raja-raja di Sulawesi Tengah untuk mengakui kekuasaannya. Pada awal abad ke-20, Belanda telah sepenuhnya menguasai Sulawesi Tengah.
Perlawanan Rakyat terhadap Belanda
Pada awal abad ke-20, mulai muncul pergerakan-pergerakan yang melawan penjajahan Belanda. Salah satu pergerakan yang terkenal adalah Syarikat Islam (SI), yang didirikan di Buol Toli-Toli pada tahun 1916. Pada tahun 1942, rakyat Sulawesi Tengah berhasil mengusir Belanda dari wilayahnya. Namun, Belanda kembali menguasai wilayah ini pada tahun 1945.
Sulawesi Tengah Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia merdeka, Sulawesi Tengah menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi. Pada tahun 1964, Sulawesi Tengah dimekarkan menjadi provinsi tersendiri dengan ibu kota Palu.
Kesimpulan
Sulawesi Tengah memiliki sejarah yang panjang dan dinamis. Wilayah ini telah dihuni oleh berbagai kerajaan, mulai dari abad ke-13. Pengaruh Islam mulai menyebar ke Sulawesi Tengah pada abad ke-16, yang membawa perubahan pada tata pemerintahan kerajaan-kerajaan di wilayah ini. Pada abad ke-17, Sulawesi Tengah mulai dikuasai oleh Belanda. Pada awal abad ke-20, rakyat Sulawesi Tengah berhasil mengusir Belanda dari wilayahnya. Setelah Indonesia merdeka, Sulawesi Tengah menjadi provinsi tersendiri.
Beberapa Fakta Menarik tentang Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tengah merupakan provinsi terluas ketiga di Indonesia, setelah Papua dan Kalimantan.
- Sulawesi Tengah memiliki kekayaan alam yang berlimpah, seperti emas, nikel, dan batu bara.
- Sulawesi Tengah juga memiliki potensi wisata yang besar, seperti Taman Nasional Lore Lindu, Danau Poso, dan Pantai Talise.
Demikian berita tentang sejarah Sulawesi Tengah. Semoga bermanfaat.***
Ikuti juga berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Official kabarsulteng.id klik disini