Asal Usul Material Quary Proyek Jalan Buatan–Bilo Rp17,4 Miliar Dipertanyakan

Asal Usul Material Quary Proyek Jalan Buatan–Bilo Rp17,4 Miliar Misterius Dipertanyakan
Salah satu lokasi quary perusahaan yang dipertanyakan warga.

TOLITOLI, KABAR SULTENG – Kejanggalan proyek rekonstruksi jalan ruas Buatan–Bilo di Kabupaten Tolitoli dengan nilai kontrak Rp17,4 miliar terus terungkap.

Setelah sebelumnya warga menyoroti kualitas rabat beton yang dinilai bermasalah, kini lokasi quary proyek rekonstruksi jalan Buatan–Bilo Rp17,4 miliar di Tolitoli dipertanyakan.

Bacaan Lainnya

Warga mempertanyakan dari mana PT Surya Lima Perkasa selaku kontraktor pelaksana mengambil material untuk mendukung pekerjaan tersebut.

Mereka ragu apakah perusahaan memiliki quary sendiri atau hanya menyewa dari pihak lain.

Baca juga: Telan Rp17 Miliar, Rabat Beton Proyek Jalan Buatan-Bilo Tolitoli Diduga Langgar Kualitas

“Dimana sebenarnya lokasi quary perusahaan? Kami saja bingung,” kata salah seorang warga Tolitoli kepada wartawan, baru-baru ini (12/9/2025).

Menurut warga, perusahaan diduga mengambil material pasir dari salah satu sungai di Tolitoli yang termasuk kawasan terlarang untuk aktivitas penambangan.

“Ini proyek tidak jelas. Kualitas rabat betonnya saja sudah diragukan karena tidak pakai plastik cor dan hanya gunakan besi ukuran 6 milimeter. Sekarang quary-nya pun tidak jelas. Malah ada yang bilang material pasirnya diambil dari sungai yang dilarang ditambang,” ujarnya.

Warga mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun mengecek agar pelaksanaan proyek miliaran rupiah tersebut benar-benar sesuai aturan dan spesifikasi teknis.

Sebagai informasi, proyek yang dibiayai DAU APBD 2025 ini ditangani Dinas BMPR Sulawesi Tengah. Kontrak pekerjaan dimulai sejak Februari hingga November 2025.***

 

Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official klik di sini

Pos terkait