Pasca Bentrok di PT. GNI, 71 Ditahan, Korban Teridentifikasi, Aktivitas Dihentikan

Pasca Bentrok di PT. GNI, 71 Ditahan, Korban Teridentifikasi, Aktivitas Dihentikan
Penjagaan Personel TNI/Polri di wilayah PT.GNI. (Foto: Humas Polda Sulteng)

KABAR SULTENG, MORUT – Polisi mengungkap kondisi terkini pasca bentrok di PT. GNI, di Kabupaten Morowali Utara (Morut) Sulawesi Tengah.

“Dari dua korban yang tewas, diidentifikasi berinisial XE (31) WNA asal Cina dan yang satunya berinisial MS pekerja lokal asal Parepare,” ungkap Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, di Polda Sulteng, Senin, 16 Januari 2023.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Buntut Bentrok Antar Pekerja di PT GNI, 3 Meninggal, 69 Ditahan

Baca juga: Polisi Ralat Korban Akibat Bentrok di PT. GNI: 2 Tewas, 1 Dirawat

Didik menerangkan, pasca kerjadian bentrok ada 71 orang dilakukan pengamanan atau penahanan sementara di Polres Morowali Utara. Dari 71 orang sudah dilakukan pemeriksaan sebanyak 31 orang dan hasil dari pemeriksaan 31 orang ini yang terbukti melakukan pengrusakan ada 17.

“Yang 17 orang ini akan dilakukan peningkatan pemeriksaan kemudian akan ditetapkan sebagai tersangka, serta 14 orang yang tidak terbukti ini akan nanti dibuatkan laporan. Kemudian sisanya akan dilakukan pemeriksaan kembali,” terang Didik.

Ia mengatakan, saat ini aktivitas PT. GNI dihentikan untuk sementara waktu karena masih dilakukan evaluasi oleh pihak-pihak terkait.

“Aktivitas saat ini masih dihentikan, seluruh pekerja asing/WNA berada di mess karyawan tidak ada yang mengungsi,” kata Didik.

Didik juga menyampaikan, pasca bentrok di PT. GNI, situasi saat ini sudah aman dan terkendali, personel personel TNI/Polri melakukan pengamanan ditempat-tempat strategis di wilayah PT.GNI.

“Penjagaan dilakukan di jalan masuk dan keluar perusahaan, pengamanan dermaga dan tempat smelter,” ujar Didik.

Kemudian, lanjut Didik, saat ini juga sementara dilakukan rapat yang dipimpin oleh Sekda Morut bersama Pemerinta Morut, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan para kades dilingkar perusahan.

“Mudah-mudahan nanti hasil yang positif agar permasalahan segera selesai,” tuturnya.

Masyarakat juga dihimbau agar tidak terprovokasi oleh informasi yang kurang benar terutama yang ada di media sosial.(AM)

Pos terkait