PALU, KABAR SULTENG – Proyek pembangunan infrastruktur yang dikerjakan PT Bumi Karsa di kawasan Hunian Tetap (Huntap) Tondo 2, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), diduga mengalami banyak ketidaksesuaian dengan standar teknis konstruksi yang seharusnya diterapkan.
Proyek yang dikelola oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah ini bertujuan untuk menyediakan infrastruktur yang layak bagi masyarakat terdampak gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang terjadi pada September 2018.
Lingkup pekerjaan proyek infrastruktur di Huntap Tondo 2 meliputi pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T), sistem pengelolaan sampah TPS3R, reservoir penyediaan air bersih, ruang terbuka hijau (RTH), jalan, dan penerangan jalan umum.
Berdasarkan kontrak HK.02.01/KONT.FIS/SPPP.ST/PKP/08/2022 yang ditandatangani pada 29 Desember 2022, proyek ini memiliki nilai sebesar Rp144,54 miliar dan dikerjakan dengan skema Multi-Year Contract (MYC).
Namun, meskipun proyek infrastruktur Huntap Tondo 2 menelan anggaran yang sangat fantastis, berdasarkan pantauan media ini di lapangan, terlihat sejumlah pekerjaan terkesan dikerjakan asal-asalan, terutama pada sektor jalan, torotar dan struktur beton taman.
Lapisan aspal di beberapa ruas jalan tampak tidak memenuhi ketebalan minimum sehinga mengalami ketidakseragaman kepadatan (densitas), seperti retak hingga terkelupas.
Selain adanya retakan serta pengelupasan pada beberapa bagian jalan, terlihat ada beberapa bagian yang sudah diperbaiki (tambal sulam) diperkirakan belum lama, namun sudah terkelupas kembali.
Begitu pun pada pekerjaan trotoar, terlihat memiliki ketidakteraturan dalam dimensi dan jaraknya.
Kemudian kualitas beton pada beberapa struktur taman juga patut dipertanyakan. Ada beberapa bagian beton yang retak.
Buruknya kualitas hasil pekerjaan ini menimbulkan pertanyaan serius terkait pengawasan teknis dan akuntabilitas pihak pelaksana proyek.
Dengan anggaran yang mencapai ratusan miliar, seharusnya proyek ini tidak hanya berorientasi pada penyelesaian secara administratif, tetapi juga menjamin mutu dan ketahanan infrastruktur dalam jangka panjang.
Evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan proyek ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa hasil akhirnya benar-benar memenuhi standar pekerjaan dan kenyamanan bagi masyarakat setempat.
Dikonfirmasi beberapa waktu lalu, Project Manager PT Bumi Karsa, Moh. Jafar, menyampaikan, akan melakukan sejumlah perbaikan pada pekerjaan seperti jalan, trotoar dan bangunan taman.
“kami akan lakukan perbaikan, kami berupaya menjaga kualitas pekerjaan,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp.
Apalagi kata Jafar, pekerjaan proyek infrastruktur tersebut masih dalam proses perawatan.***