Balut, kabarsulteng.id – Selama tujuh hari pencarian nelayan hilang di Desa Mansalean, Kecamatan Labobo, Kabupaten Banggai Laut tak membuahkan hasil.
Hingga Kamis, 31 Agustus 2023 tim SAR gabungan tak menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Olahnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan alias Basarnas memutuskan untuk menutup operasi SAR nelayan hilang bernama Aston (63 thn) tersebut.
Kepala Kantor Basarnas Palu, Andrias Hendrik Johannes mengatakan, usai pencarian hari ini, tim melakukan briefing bersama aparat desa setempat dan pihak keluarga korban.
Dari hasil briefing, tim SAR gabungan memutuskan untuk menutup pencarian pada hari ke 7 operasi SAR.
“Pencarian hari ini memasuki hari ke tujuh, selama pencarian tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban sehingga pencarian tidak lagi efektif untuk dilakukan. Sebelumnya tim SAR gabungan juga telah menyebarkan informasi kepada nelayan-nelayan yang ditemui di perairan agar melaporkan jika suatu hari nanti dalam beraktifitas di laut melihat tanda-tanda keberadaan korban yang dicari,” ujar Andrias Hendrik Johannes.
BACA JUGA: Dewan Pers: Etika Merupakan Ruh Jurnalistik
Unsur yang terlibat dalam pencarian Personil Basarnas Unit Siaga SAR Banggai Laut, Bpbd Balut, TNI, Polri dan masyarakat setempat.
“Terima kasih kepada semua unsur SAR yang turut melakukan pencarian,” sambung Andrias.
Diberitakan sebelumnya, nelayan asal mansalean keluar melaut pada Kamis, 24 Agustus 2023 di perairan Banggai Laut dengan indentitas korban bernama Aston (63 thn).
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah Sangat Baik, Berada di Atas 13 Persen
Kebiasan korban selalu pulang ke rumah di malam hari namun hingga kini korban tak kunjung pulang. Pencarian telah dilakukan namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban. ***