PALU, KABAR SULTENG – Aliansi Peduli Lingkungan (APL) Sulteng menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (26/6/2025), untuk menyoroti maraknya aktivitas tambang ilegal di Kabupaten Parigi Moutong.
Sekitar pukul 13.30 WITA, massa aksi mulai berkumpul di depan kantor DPRD Sulteng, Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu. Dalam aksi tersebut, mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Lumbung pangan bukan untuk tambang” dan membawa sejumlah poster berisi tuntutan terkait isu kerusakan lingkungan.
Aksi ini melibatkan sekitar 30 peserta, yang terdiri dari mahasiswa dan perwakilan lembaga pemerhati lingkungan di Sulawesi Tengah.
Baca juga: Catat! Jadwal dan Titik Buka Tutup Jalan Kebun Kopi Sulteng Mulai 28 Juni 2025
Dalam orasinya, Wakil Koordinator Lapangan APL Sulteng, Abdul Thalib, menyoroti begitu masif dan maraknya tambang ilegal di Sulteng, khususnya di Kabupaten Parigi Moutong.
Ia menyebut setidaknya terdapat enam titik tambang ilegal yang aktif beroperasi di wilayah tersebut.
“Tambang ilegal ini mengancam keseimbangan ekologi. Padahal, Parigi Moutong adalah lumbung pangan terbesar di Sulawesi Tengah,” ujar Thalib.
Ia juga menyinggung peristiwa banjir di Kecamatan Bolano Lambunu yang terjadi setelah aktivitas tambang di wilayah itu, hingga menyebabkan korban jiwa dan petani gagal panen.
“Kapolres Parigi Moutong harus mengambil tindakan atas kejadian ini. Kami menduga ada keterlibatan oknum yang melindungi tambang ilegal tersebut,” tegas Thalib.
APL Sulteng mendesak aparat penegak hukum segera menindak tegas seluruh aktivitas tambang ilegal yang merusak lingkungan dan mengancam kehidupan masyarakat.***
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official klik di sini