Pengelolaan Limbah B3 CPM Tergolong Baik dari Hasil Pengecekan DLH Sulteng

Pengelolaan Limbah B3 CPM Tergolong Baik dari Hasil Pengecekan DLH Sulteng
Aktivitas PT CPM di Poboya. (IST)

PALU, KABAR SULTENG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menilai pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) oleh PT Citra Palu Minerals (CPM) tergolong baik.

“Dari hasil pengecekan yang kami lakukan, pengelolaan limbah B3 oleh CPM sudah cukup baik,” ujar Sekretaris DLH Sulteng, Wahid Irawan, Rabu (19/02/2025).

Bacaan Lainnya

DLH Sulteng melakukan kunjungan ke Kantor PT CPM di Kelurahan Poboya, Kota Palu, sebagai tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang mengkhawatirkan dampak lingkungan akibat aktivitas tambang.

Baca juga: PT CPM Tetap Beroperasi Seperti Biasa di Poboya, BRMS Pastikan Tak Ada Penyegelan

“Kami menindaklanjuti aspirasi masyarakat dengan melakukan kunjungan langsung ke CPM, dan kami diterima dengan baik,” tambah Wahid.

Dalam kunjungan tersebut, DLH Sulteng melakukan pengujian kualitas udara dan air Sungai Pondo yang berada di sekitar area perusahaan. Hasil pengujian kadar kualitas udara baru akan diketahui dalam 2-3 hari ke depan setelah uji laboratorium selesai.

“Sampel udara telah diambil, dan hasil uji laboratoriumnya akan keluar dalam beberapa hari ke depan,” jelasnya.

Hingga saat ini, DLH Sulteng belum menemukan dampak lingkungan yang signifikan dari aktivitas tambang PT CPM.

Namun, Wahid menekankan pentingnya laporan pengelolaan lingkungan yang rutin dan tepat waktu.

“Dokumen lingkungan untuk semester II 2024 baru saja diserahkan. Ini bukan berarti selama ini tidak ada laporan, hanya saja idealnya laporan lingkungan diserahkan setiap semester berjalan,” tuturnya.

Sementara itu, PT CPM menegaskan bahwa mereka telah memenuhi seluruh ketentuan regulasi yang tercantum dalam dokumen persetujuan teknis (Pertek) dan dokumen AMDAL.

“Pemantauan udara ambien dan emisi dilakukan dengan laboratorium terakreditasi KAN. Hasil pemantauan menunjukkan semua parameter lingkungan memenuhi baku mutu yang ditetapkan,” ungkap GM External Affairs and Security PT CPM, Amran Amier.

Amran juga menjelaskan bahwa CPM menggunakan alat pendeteksi gas HCN berkualitas tinggi dengan merek OLDHAM dan ATI, yang memiliki detection limit 4.7 ppm dan dipasang di area pelarutan sianida. Hingga saat ini, tidak ada indikasi pembentukan gas HCN yang berbahaya bagi pekerja.

“Tim maintenance rutin melakukan kalibrasi dan perawatan alat agar tetap berfungsi optimal. Alat deteksi sianida juga dipasang di beberapa titik strategis di pabrik pengolahan,” pungkasnya.***

 

Ikuti juga berita menarik lainnya di WhatsApp Official kabarsulteng.id di sini

Pos terkait