PALU, KABAR SULTENG – DPRD Kota Palu menyuarakan dampak serius tambang galian C terhadap lingkungan dan kesehatan warga dalam seminar nasional di Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, yang mengangkat tema “Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Pembangunan IKN: Peluang dan Tantangan bagi Daerah Sekitar”.
Wakil Ketua DPRD Palu, Mutmainah Korona, mengungkap bahwa proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa lonjakan terhadap jumlah izin pertambangan di Sulawesi Tengah, khususnya tambang galian c di Kota Palu dan wilayah sekitarnya.
“Sebelum ada IKN, izin tambang di Sulteng hanya sekitar 120. Setelah proyek IKN berjalan, jumlahnya melonjak menjadi 270, dan bahkan ada sekitar 300 izin yang masih dalam tahap eksplorasi,” ujar Mutmainah saat memberikan paparan di forum tersebut.
Baca juga: Komnas HAM Bentuk Tim Pemantauan Aktivitas PETI di Sulteng
Mutmainah menambahkan, di kawasan Pasigala saja, sebelum proyek IKN, terdapat 19 izin dengan luas 350,37 hektare. Kini, tercatat 69 izin dengan total luas 1.764,41 hektare.
Di Kota Palu, terdapat 34 izin pertambangan yang mencakup area seluas 556,66 hektare.
