PALU, KABAR SULTENG – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan tegas menyoroti maraknya tambang ilegal yang semakin mengkhawatirkan. Dalam Talk Show Publik bertajuk “Masa Depan Pertambangan Berkelanjutan: Peran Pemuda dalam Membangun Industri Hijau”.
KNPI Sulteng menekankan pentingnya peran pemuda dalam mengawal pertambangan yang ramah lingkungan dan menuntut tindakan tegas terhadap pelaku tambang ilegal.
Acara yang digelar di Palu ini dihadiri puluhan pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan, praktisi lingkungan, serta anggota DPRD Provinsi Sulteng. Dalam diskusi tersebut, berbagai isu strategis dibahas, termasuk dampak destruktif tambang ilegal terhadap lingkungan dan ekonomi daerah.
Ketua KNPI Sulteng, Miranti Widya R. Ponulele, menegaskan bahwa praktik tambang ilegal tidak hanya merugikan negara dari sisi pendapatan, tetapi juga menghancurkan lingkungan serta merampas hak generasi mendatang untuk menikmati sumber daya alam yang lestari.
“Tambang ilegal harus menjadi perhatian serius. Pemuda harus berani bersuara, mengawasi, dan melaporkan praktik ilegal ini. Kita tidak boleh diam saat lingkungan kita dirusak oleh pihak yang hanya mencari keuntungan tanpa memikirkan dampaknya,” tegas Miranti.
KNPI Sulteng menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap aktivitas tambang ilegal yang selama ini terkesan dibiarkan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, aktivitas pertambangan tanpa izin merupakan tindak pidana. Pasal 158 UU tersebut menyebutkan bahwa pelaku tambang ilegal dapat dipenjara hingga 5 tahun dan didenda maksimal Rp100 miliar.
Namun, hingga kini, penegakan hukum terhadap tambang ilegal di Sulteng masih lemah. Banyak perusahaan dan individu yang tetap beroperasi secara ilegal tanpa adanya tindakan tegas dari aparat berwenang. KNPI Sulteng meminta pemerintah daerah dan penegak hukum untuk tidak tinggal diam dan segera menindak tegas para pelaku tambang ilegal yang merusak lingkungan.
“Kami mendesak pemerintah daerah untuk lebih serius menangani masalah ini. Jangan sampai masyarakat terus menjadi korban konflik akibat eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan tanpa izin dan tanpa tanggung jawab,” tambah Miranti.
Selain mengkritisi tambang ilegal, KNPI Sulteng juga mendorong inovasi dalam industri pertambangan. Pemuda diharapkan dapat terlibat dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan dan energi terbarukan untuk mendukung pertambangan berkelanjutan.
Para narasumber dalam talk show, termasuk aktivis lingkungan dan praktisi pertambangan berkelanjutan, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemuda, pemerintah, dan masyarakat sipil sangat penting untuk menciptakan tata kelola pertambangan yang lebih baik.
KNPI Sulteng berkomitmen untuk terus menggelar diskusi dan edukasi terkait isu pertambangan. Harapannya, pemuda dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan dan memastikan industri pertambangan di Sulteng berjalan sesuai regulasi.
“Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu melawan tambang ilegal. Jangan sampai kita mewariskan kehancuran ekologi kepada anak cucu kita hanya karena ketidakpedulian kita hari ini,” pungkas Miranti Widya R. Ponulele.***