PALU, KABAR SULTENG – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palu mengungkapkan sistem pembayaran elektronik dan jarak halte yang masih jauh jadi penyebab Bus Trans Palu mulai sepi penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan Palu, Trisno Yunianto, mengatakan, minat masyarakat mulai berkurang ini pasca Bus Trans Palu mulai berbayar dan menggunakan QR Code dan E Money Mandiri sejak tanggal 1 Januari 2025.
“Dalam perjalanannya minat masyarakat menjadi berkurang karena tidak ada pembayaran cash atau tunai, mungkin kendalanya karena masyarakat belum semua memiliki QR Code atau E Money” ujar Trisno, Senin (20/1/2024).
Baca juga: Wali Kota Hadianto Ajak Wakil Menteri UMKM Kunjungi Pusat Jajanan di Palu
Trisno menerangkan, sehingga Wali Kota Palu memberikan solusi dengan mengeluarkan kebijakan pada tanggal 19 Januari 2025 terkait pembayaran tunai pembayaran Bus Trans Palu.
“Mulai hari masyarakat sudah bisa bayar tunai, laporkan kepada para sopir bus atau petugasnya, jadi biar mereka yang akan membayarkan melalui QR Code mereka sambil menunggu karcis yang akan kita bagikan,” terangnya.
“Jadi sistem pembayaran itu menjadi 3, pertama menggunakan QR Code bisa semua bank, kedua pakai E Money Mandiri, dan bayar cash atau tunai,” tambahnya.
Selain masalah pembayaran, kata Trisno, Wali Kota Palu juga menginstruksikan Dishub melakukan penambahan halte.
“Evaluasi selama mau 4 bulan BRT di Kota Palu, salah satu kendala juga soal halte karena jaraknya itu masih jauh,” kata Trisno.
Sebagai antisipasi, akan dibangun titik-titik halte baru berjarak sekitar 300 sampai 500 meter. Sehingga dikatakan Trisno dalam Kota Palu akan ada 110 halte.
“Jadi masyarakat tidak usah khawatir mohon bersabar, prosesnya sementara berlangsung, perkiraan kami mungkin di Februari ini kami sudah bisa laksanakan soal kebijakan jarak antara halte itu,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, bagi masyarakat yang menggunakan jasa bus ini cukup membayar Rp5000 sampai ke tujuan.
“Misalnya tujuan dari Palu ke Pantoloan hanya satu kali dia bayar walaupun melalui berapa titik, pokoknya jauh dekat Rp5 ribu, tidak ada istilah per titik,” ujarnya.
Trisno menegaskan, diadakannya Bus Trans Palu ini semata-mata untuk masyarakat dan tidak berorientasi kepada profit atau keuntungan, karena sistemnya subsidi.***
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini