Batik Parigata, Tenun Khas Parigi Moutong Diperkenalkan di Amerika Serikat

Batik Parigata, Tenun Khas Parigi Moutong Diperkenalkan di Amerika Serikat
Dr. Misriyani, S.Si, M.Sc, dosen Universitas Alkhairaat Palu kenakan tenun khas Parigi Moutong Batik Parigata sembari memegangi bendera Merah Putih saat berfoto di depan Universitas Arkansas, Amerika Serikat. (Foto: Pribadi)

Parigi Moutong, kabarsulteng – Dr. Misriyani merupakan salah satu dosen di Universitas Alkhairaat (Unisa) Palu turut berkontribusi memperkenalkan tenun khas Parigi Moutong Sulawesi tengah yakni Batik Parigata di Amerika Serikat.

Perempuan kelahiran Balinggi, 11 mei 1985 itu, mulai perkenalkan hasil kerajinan Parigi Moutong, saat dirinya mendapatkan beasiswa Postdoctoral melalui program Fulbright-AMINEF di Universitas Arkansas, Amerika Serikat.

Bacaan Lainnya

Beasiswa yang lebih spesifik membahas terkait budaya-budaya dari berbagai negara itu, Misriyani merupakan salah satu dari 20 dosen pilihan dari seluruh Indonesia dan satu-satunya dosen dari Sulawesi Tengah mewakili Indonesia berhasil lolos beasiswa Postdoctoral, beasiwa bergengsi di Amerika Serikat.

“Selain menimba ilmu disana (Universitas Arkansas), saya juga memanfatkan untuk mengenalkan Batik Parigata, mengejutkan mahasiswa di kampus itu sangat menyukainya, mereka sampai kaget, katanya motifnya sangat bagus dan unik, itu yang membuat saya bangga,” kata Misriyani, Rabu, 29 Maret 2023.

Atas respon positif tersebut, menurut Misriyani bahwa hasil tenun Parigi Molutong ini sangat perlu untuk terus dikembangkan, karena kualitas keunikannya mempunyai daya tarik yang tidak kalah dengan batik-batik di daerah lain.

Baca juga: Presiden Akan Hadiri Event Festival Durian di Parigi Moutong

“Kadang kita tidak sadar bahwa di daerah kita, itu ada batik yang begitu indah, misi kita adalah mempromosikannya bahwa ini loh batik Parigi Moutong,” ujarnya.

Ia mengaku, selain bertujuan membantu Pemerintah Daerah dalam mempromosikan tenun khas Parigi Moutong, upaya mengenalkan Batik Parigata di Negara Adikuasa itu juga merupakan perintah dan amanah sang Ibu.

“Jadi yang memotivasi saya itu Ibu, agar memperkenalkan batik khas daerah tercinta di luar negeri, bahkan batik yang saya kenakan dan promosikan di Universitas Arkansas, itu dari ibu,” ujarnya.

Olehnya, Misriyani berharap agar Pemda Parigi Moutong dapat terus terus melestarikan dan mengembangkan kerajinan tenun khas daerah Parigi Moutong  terkhusus Batik Parigata.

“Sekedar saran, sebagai sarana mengembangkan batik parigata,setiap pegawai di instansi Parigi Moutong wajib memiliki seragam batik Parigata,” tuturnya.

Perlu diketahui,  Dosen fakultas Kedokteran Unisa Palu ini merupakan putri dari  pasangan Dondit Wiyono dan Nyimas (Mantan Kepala Desa Sausu Torono).(AM)

Pos terkait