MORUT, KABAR SULTENG – Viral di media sosial, unggahan seorang pria bernama Marcellino Mato’ori menyampaikan kekecewaannya terhadap pelayanan pihak Puskesmas Beteleme, kabupaten Morowali Utara. Dirinya mengunggah sebuah kronologi peristiwa yang membuat nyawa sang anak tidak tertolong.
Dalam unggahannya di Facebook, dia menceritakan terkait pelayanan Puskesmas Beteleme yang diduga mengabaikan sang anak baru berumur 8 bulan mau berobat.
“Dimana keadilan padahal kita ambil umum mau bayar juga. Bayi umur 8 bulan. Saya tidak terima atas perlakuan anakku kami sangat kecewa terhadap suatu pihak puskesmas yaitu #puskesmasbeteleme,” tulis Marcellino Mato’ori pada postingan Facebook, (26/12/2023).
Pada hari Minggu tanggal 24 Desember sekitar pukul 11.00 Wita, Marcellino membawa anaknya ke klinik Rapha Medika Beteleme, karena tidak memungkinkan ruangan full jadi dialihkan langsung ke Puskesmas Beteleme untuk diperiksa kemudian dikasih resep obat ambil di klinik Rapha Medika Beteleme (beli)
kemudian dikasih minum ke pasien karna full ruangan juga disuruh rawat jalan tetapi pasien sangat tidak memungkinkan karna harus mendapatkan pertolongan.
“Setelah diberikan informasi bahwa rawat jalan jadi kami mengikuti perintah dokter atau perawat, setelah menyimpan siap balik pasien atau anak saya muntah lagi kemudian dari pihak kami menyampaikan bahwa anak ini harus cepat ditangani tetapi mengikuti saran dari dokter atau perawat kemudian kami balik ke rumah dan 1 malam tidak tidur dan tidak ada perubahan sama sekali,” ungkapnya.
Kemudian, Marcellino kembali membawa anaknya yang kedua kalinya ke Puskesmas Beteleme, pada tanggal 25 Desember sekitar Pukul 10.00 Wita.
“Kami disuruh menunggu ke UGD sampai jam 12 lewat tidak pernah dihiraukan dan tidak pernah ditangani dokter atau perawat, kemudian berselang waktu cukup lama ada pasien baru masuk anak kecil dia yang lebih utama dibandingkan anak kami yang paling lebih dulu masuk UGD Puskesmas Beteleme,”ujarnya.
karena melihat kondisi anaknya sangat tidak memungkinkan dan tidak pernah ditangani. karena panik pihaknya beinisiatif kembali menelepon keluarganya yang ada di klinik Rapha Medika Beteleme menanyakan kamar dan langsung membawa kembali ke klinik itu.
“ Akhirnya dapat pertolongan walaupun sudah tidak tertolong lagi sangat mengecewakan pelayanan yang ada di puskesamas tidak di infus dan lain-lain,” tulis Marcellino.
“Kami memohon kepada bapak bupati , bapak kepala dinas terkait menindak lanjuti kasus ini agar tidak terjadi lagi kedepannya kepada pasien yang lain,” harap Marcellino.
Unggahan Marcellino Mato’ori yang disertai foto sang anak lantas menjadi viral di media sosial facebook. Hingga saat ini, sudah ada 1.132 tanggapan, 622 komentarmembanjiri unggahan itu, serta 813 kali dibagikan.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Beteleme, tidak memberikan penjelasan yang lebih rinci dan mengatakan sudah menyampaikan ke organisasi.
“Walaikumsalam mohon maaf pak, soal itu, Kami sdh sampaikan ke organisasi,” tulisnya via WA saat dikonfirmasi kabarsulteng.id atas kejadian tersebut.***