PALU, KABAR SULTENG – Calon Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyebut saat ini Ketua RT di Palu menerima insentif sebesar Rp750 Ribu per bulan dari sebelumnya hanya Rp150 Ribu per bulan.
Besaran insentif ini termasuk urutan ke-3 tertinggi se-Indonesia.
“Kita (Kota Palu) urutan ke-3 tertinggi se-Indonesia untuk besaran insentif para ketua RT,” kata Calon Petahana Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menjawab aspirasi yang disampaikan salah seorang warga yang hadir pada kampanye terbatas Paslon Hadianto-Imelda di RT 07 RW 07 Jabal Nur Talise, Kecamatan Mantikulore, Selasa (15/10/2024).
Menurut Hadianto, kenaikan besaran insentif tersebut di periode awal ia menjabat wali kota Palu, dari sebelumnya hanya Rp150 Ribu per bulan. Beberapa tahun sebelumnya, bahkan besaran insentif ketua RT hanya Rp50 Ribu per bulan.
Baca Juga: Hadianto Temui Warga Jabal Nur Talise, Terima Dukungan Lanjutkan Kepemimpinan di Pemkot Palu
“Jadi saya yang naikkan itu menjadi Rp750 Ribu per bulan di mana jauh sebelumnya besarannya hanya Rp50 Ribu, kemudian periode selanjutnya dinaikkan lagi Rp50 Ribu, lantas periode kepemimpinan sebelum saya besarannya hanya Rp150 Ribu perbulan. Jadi kalau mau dihitung dengan kenaikan Rp50 Ribu hingga Rp750 Ribu dengan rata-rata kenaikan Rp50 Ribu setiap periode kepemimpinan, itu butuh 13 tahun baru sama dengan nilai yang ada saat ini,” ujar Hadianto merinci kronologi kenaikan besaran insentif tersebut.
Ia menegaskan, kebijakan menaikkan insentif ketua RT di Palu menjadi Rp750 merupakan langkah nekat dan berani. Termasuk dalam hal ini menaikkan insentif para anggota Padat Karya. Sebab, APBD Kota Palu pada tahun anggaran 2023 masih di angka Rp1,357 Triliun.
“Sedangkan menaikkan gaji ketua RT dan ketua RW itu saja nekat. Menaikkan gaji padat karya dari 250 ribu rupiah itu nekat, kenapa saya bilang begitu, sedangkan wali kota sebelumnya saja dari 500 ribu rupiah menjadi 250 ribu rupiah,” kata Hadianto disambut aplaus riuh warga yang hadir.
Baca Juga: Hadianto Rasyid Berkomitmen Lanjutkan Pembangunan Kota Palu
Sebagai gambaran katanya, APBD DKI Jakarta pada kisaran Rp100 Triliun. Namun, insentif para ketua RT di sana, tak jauh berbeda dengan insentif yang diterima para ketua RT di Kota Palu. Gambaran yang sama juga seperti insentif para ketua RT di Makassar.
Mengenai permintaan untuk menaikkan insentif para ketua RT di periode selanjutnya, Hadianto tak ingin menjadikannya sebagai bagian kampanye di tahapan Pilwakot Palu 2024. Namun pada prinsipnya, ia akan terus memperjuangkan dan memperhatikan kesejahteraan para ketua RT, termasuk para padat karya.
“Masalah kenaikan (insentif para ketua RT) itu sudah pasti, sama seperti dengan ASN kita, pegawai honor kita, itu wajib dinaikkan, tapi kunci kenaikan itu tadi adalah kemampuan pendapatan daerah. Kalau uang kita kecil, bagaimana kita mau naikkan,” ujarnya.
Tujuan menaikkan insentif tersebut lanjutnya, agar masyarakat mencintai pemerintahnya. Supaya masyarakat merasakan bahwa pemerintah betul betul memperhatikan mereka. Kalau itu mereka rasakan, maka ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan, masyarakat akan mengikutinya karena mereka percaya pemerintahnya memberikan yang terbaik.**
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini