Upah Pengangkut Sampah di Morowali Utara di Bawah Standar, Padahal Daerah dengan UMK 2024 Tertinggi di Sulteng

Upah Pengangkut Sampah di Morowali Utara di Bawah Standar, Padahal Daerah dengan UMK 2024 Tertinggi di Sulteng
Sampah di Kabupaten Morowali Utara. (Foto: BM)

MORUT, KABAR SULTENG – Gaji pengangkut sampah di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah  masih di bawah upah minimum Kota dan kabupaten (UMK) Morut.

Berdasarkan penelususran kabarsulteng.id, Morowali Utara salah satu daerah di Sulawesi Tengah paling tinggi besaran UMK tahun 2024.

Bacaan Lainnya

Dimana UMK Morowali Utara pada tahun sebelumnya Rp 3.359.224, kemudian tahun 2024 naik menjadi Rp 3.685.874 atau naik Rp. 326,650.

Baca juga: Diduga Diabaikan Pihak Puskesmas Beteleme, Bocah 8 Bulan Meninggal Dunia

Meski kenaikan ini sejatinya memberi harapan, namun para petugas pengangkut sampah masih mendapatkan upah di bawah UMK di daerah itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Morowali Utara, Ir. Syarifuddin mengatakan, DLH sedang berupaya agar upah pengangkut sampah sesaui UMK.

“Gaji tukang angkut sampah, sopir 2.350.000. Kemudian karnet yang di belakang 2.250.000 per bulan. Ini naik 250 ribu dari sebelumnya. Jam kerja mereka dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore. Mereka biasa sampai jam 8 malam. Untuk lembur belum dihitung, kami sedang upayakan sesuai UMK,” kata Syarifuddin, Rabu, 03 Januari 2024.

Adapun, kata Syarifuddin, petugas pengangkut sampah di Morowali Utara berjumlah 75 orang, sebanyak 25 orang  melekat di DLH, sisanya tersebar di Kecamatan.

Baca juga: Jalan Panjang dan Berliku Kasus Proyek Gedung DPRD Morut yang Melibatkan TA Gubernur Sulteng Ronny Tanusaputra

“tetapi untukpembayaran gaji semua melalui DLH,” katanya.

Ia juga menyampaikan, DLH saat ini tengah berupaya memaksimalkan pelayanan pengangkutan sampah di Morowali Utara.

“Mulai dari rencana pemda tahun ini menggunakan incinerator, adanya ketambahan 2 armada serta pembangunan TPS3R yang dilakukan,” ujarnya.

Baca juga: KPK Lidik Kembali Dugaan Korupsi Gedung DPRD Morut yang Melibatkan Tenaga Ahli Gubernur Sulteng Ronny Tanusaputra

Syarifuddin juga mengungkap bahwa kebanyakan pengangkut sampah berasal dari beberapa desa, terutama desa Sampalowo. Namun, kadangkala mereka berhenti dari pekerjaan pengangkut sampah jika ada kesempatan kerja lain.***

 

Ikuti juga berita menarik lainnya di WhatsApp official kabarsulteng.id klik disini

Pos terkait