Anak Putus Sekolah di Sulteng Terus Meningakat, Terbanyak Parigi Mautong

Kepala Disdikbud Sulteng Yudiawati Vidiana. Foto: Angel/kabarsulteng.id
Kepala Disdikbud Sulteng Yudiawati Vidiana. Foto: Angel/kabarsulteng.id

Palu,kabarsulteng.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tengah mencatat, angka putus sekolah siswa SMA/SMK di Sulawesi Tengah meningkat di tahun 2023.

Berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik) Disdikbud Provinsi Sulteng per awal Mei 2023, dari ribuan anak putus sekolah tersebut, Kabupaten Parigi Moutong menjadi daerah dengan angka putus sekolah tertinggi, yakni mencapai 647 orang.

Bacaan Lainnya

Disusul Kota Palu sebanyak 485 orang, Kabupaten Donggala 485 orang, Buol 451 orang, Tojo Una-una 450 orang, Banggai 390 orang, Sigi 366 orang, Poso 305 orang, Tolitoli 270 orang, Morowali 236 orang, Morowali Utara 168 orang, Banggai Kepulauan 131 orang, dan Banggai Laut 125 orang.

Kepala Disdikbud Sulteng Yudiawati Vidiana mengatakan, pihaknya sedang berupaya mengajak anak putus sekolah agar dapat kembali belajar di sekolah dengan cara mengunjungi rumahnya.

Lanjutnya, sedangkan bagi anak yang tidak ingin melanjutkan pembelajaran di sekolah, Disdikbud juga berupaya sedemikian mungkin untuk mendorong anak tersebut mengikuti program kesetaraan pendidikan paket C.

“Kami berharap anak yang putus sekolah ini ada yang masuk kembali ke sekolah, yang tidak mau sekolah kami dorong di program kesetaraan pendidikan paket C agar nantinya mempunyai ijaza dan layak turun ke dunia kerja,” katanya kepada kabarsulteng.id pada Jumat 12 Mei 2023.

Peningkatan jumlah anak putus sekolah ini didasari oleh beberapa faktor, dari ekonomi hingga akses pendidikan digital yang sulit.

Diketahui, dari jumlah 2.936 anak putus sekolah yang tercatat di tahun 2021, terdapat tambahan 1.573 anak putus sekolah hingga tahun 2023 ini. Artinya ada 4.509 anak putus sekolah dari 122.221 total siswa SMA sederajat di Sulteng. (Angel)

Pos terkait