KABAR SULTENG – Nama Ahmad Ali dalam sepekan terakhir menjadi perhatian publik Sulawesi Tengah (Sulteng). Tokoh politik nasional yang juga Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Partai NasDem itu sudah menyatakan secara terbuka akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulteng November 2024 mendatang.
Begitu usai menyatakan siap akan maju sebagai calon Gubernur Sulteng, Ahmad Ali kemudian memilih mengawali mendaftar ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sulteng ketimbang partai lainnya.
Baca juga: Setelah Anwar Hafid, Ahmad Ali Serahkan Formulir Calon Gubernur Sulteng ke DPW PKB
Minggu siang (7/4/2024), Ahmad Ali secara resmi telah menyerahkan berkas formulir sebagai calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) tahun 2024 ke kantor PKB Sulteng.
Manuver Ahmad Ali menuju Pilgub Sulteng mendatang, juga terlihat ketika suami Ketua DPRD Sulteng, Nilam Sari Lawira itu gerak cepat bertemu dengan beberapa petinggi Parpol di Sulteng.
Ahmad Ali diketahui sudah bertemu dengan Ketua DPW PAN Sulteng, Rusli Dg. Palabbi. Bahkan foto pertemuan Ahmad Ali dengan Rusli Dg. Palabbi tersebar di sejumlah WatsApp Group (WAG).
Selain itu Ahmad Ali juga telah bertemu dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Sulteng, Muharram Nurdin.
Namun dalam postingan Ahmad Ali di akun Instagram @madtu_madali terlihat foto Ahmad Ali duduk berdua dengan Muharam Nurdin dengan keterangan foto “Ideal..? Tulis komenmu.
Terbaru, Rabu (10/4/2024) beredar dari group WA foto Ahmad Ali bertemu Ketua DPD Partai Gerinda Sulteng, Longki Djanggola, Ketua DPD Partai Golkar Mohammad Arus Abdul Karim.
Terkait pertemuan dengan sejumlah elit Partai di Sulteng, yaitu Ketua DPW PAN Sulteng Rusli Dg. Palabbi, Ketua DPD PDI Perjuangan Sulteng, Muharram Nurdin, Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng dan Ketua DPD Partai Golkar Sulteng belum ada konfirmasi resmi baik dari Ahmad Ali, maupun dari elit Parpol yang sudah bertemu Ahmad Ali.
Akankankah Kembali Head To Head?
Jika mengulang memory di Pilkada Gubernur 2020 lalu, dari tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng yakni, Rusdy Mastura-Ma’mun Amir, Anwar Hafid- Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu dan Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala, pada akhirnya terjadi Head To Head antara Rusdy Mastura-Ma’mun Amir berhadapan dengan Hidayat Lamakarate-Bartholomeus Tandigala.
Baca juga: Reny Lamadjido Bukan Satu-Satunya Kader PKB yang Diusulkan Jadi Cawagub Sulteng ?
Ahmad Ali disebut-sebut sebagai sosok ‘Kingmaker’ yang menjadi arsitek gagalnya pasangan Anwar Hafid – Pasha Ungu menjadi calon gubernur dan wakil gubernur tahun 2020.
Ketika itu di penghujung ahir pendaftaran di KPU hampir seluruh parpol ‘diborong’ pasangan Rusdy Mastura-Ma’mun Amir, yaitu PAN, Hanura, Partai Garuda, PKB, Perindo, Golkar, Nasdem, PKS, PPP, dan PRD.
Sementara pasangan Hidayat Lamakarate – Bartholomeus Tandigala berhasil didukung 8 Parpol, yaitu Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Gelora, Partai Bulan Bintang (PBB), PSI, Berkarya dan PKPI.
Anwar Hafid Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu, harus rela jadi penonton setelah tidak mendapat koalisi partai lain untuk mencukupi syarat threshold, karena kala itu Anwar-Sigit hanya didukung Partai Demokrat.
Sementara Pengamat Politik yang juga akademisi UIN Datokarama Palu, Dr. Sahran Raden, S.Ag, SH, MH dalam wawancara di kanal Youtube Podcast Palu mengatakan, jika melihat perolehan suara pemilihan legislatif (Pileg) 2024 jumlah kursi partai politik di DPRD Sulteng berjumlah 55 kursi dan 20 persen suara Parpol dibagi 20 persen. Dengan demikian untuk mengusung satu pasangan calon Gubernur Sulteng harus mengantongi 11 kursi dari Parpol yang ada.
Kalau dari 11 kursi sesuai ketentuan 55 kursi dibagi 11 kursi paling sedikit bisa 5 pasangan calon gubernur Sulteng.
Namun di dalam prakteknya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur Sulawesi Tengah, 2015 dan 2020 hanya ada dua pasangan calon. Padahal, sebenarnya bisa 5 pasangan calon dari jumlah 11 kursi suara Parpol yang ada di DPRD Sulteng.
Karena situasi dan dinamika politik yang berkembang saat itu, hanya bisa dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng.
“Kita berharap Pilkada Gubernur Sulteng di November mendatang bisa lebih dua pasangan calon, biar lebih dinamis dan demokrasi,” ujarnya.
Sahran Raden menguraikan, saat ini Parpol yang memiliki calon gubernurnya di antaranya Partai Golkar dengan Irwan Lapatta, Demokrat ada Anwar Hafid, Partai NasDem dengan Ahmad Ali, Gerindra ada dua figur yaitu, Rusdy Mastura dan Hidayat Lamakarate.
“Dari lima calon gubernur mencerminkan dua kekuatan politik baru antara generasi tua dan generasi muda. Tokoh seperti Irwan Lapatta, Anwar Hafid, Ahmad Ali, Hidayat Lamakarate adalah tokoh muda dan tokoh tua adalah Rusdy Mastura,” pungkasnya.***