BANGGAI, KABAR SULTENG – Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, menggelar deklarasi dan temu masyarakat di Desa Tirta Sari, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, pada Selasa, 30 Juli 2024.
Dalam orasi politiknya, Anwar Hafid menyampaikan betapa sulitnya menjadi seorang pemimpin, terutama sebagai Kepala Desa (Kades). Menurutnya, hanya mantan Kades yang benar-benar memahami nasib dan tantangan yang dihadapi oleh para Kades.
“Saya ini mantan Kepala Desa. Jabatan yang paling sulit itu adalah Kepala Desa. Hanya orang-orang yang pernah merasakan pahitnya menjadi Kades yang akan memperhatikan nasib mereka di masa mendatang,” kata Anwar Hafid di hadapan belasan ribu masyarakat Kecamatan Toili.
Baca juga: Deklarasi di Toili, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido Paparkan Program dan Memohon Doa Restu Masyarakat
Anwar Hafid, yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Morowali, menjelaskan bahwa ia sangat memahami penderitaan Kades yang berada di garis depan dalam melayani masyarakat. Dalam deklarasi tersebut, ia juga memperkenalkan beberapa program unggulan yang akan dijalankan bersama Reny Lamadjido jika terpilih.
Anwar Hafid menekankan pentingnya pendidikan bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Baginya, pendidikan adalah harga mati.
“Bagi kami, pendidikan adalah harga mati. Saya bisa menjadi seperti sekarang karena pendidikan,” ujarnya.
Ia berjanji bahwa setiap anak yang lulus SMA akan memiliki dua pilihan: melanjutkan kuliah dengan biaya ditanggung pemerintah atau mengikuti pelatihan kerja yang disediakan.
Selain pendidikan, Anwar juga berfokus pada peningkatan layanan kesehatan. Ia berkomitmen untuk memberikan BPJS gratis bagi pasien kelas III tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi.
“Kami bercita-cita, jika terpilih, rakyat bisa berobat hanya dengan menggunakan KTP,” tegasnya.
Anwar Hafid juga berencana untuk menciptakan lapangan kerja seperti yang telah ia lakukan di Morowali.
“Kami ingin Sulawesi Tengah tidak ada lagi yang menganggur. Seperti yang saya lakukan di Morowali, kini ada hampir 120.000 rakyat Indonesia yang bekerja di sana,” jelasnya.
Infrastruktur juga menjadi salah satu fokus utama Anwar Hafid. Ia berjanji untuk membangun 1000 km jalan tol selama lima tahun.
“Masih banyak saudara-saudara kita di daerah pegunungan yang infrastrukturnya jelek. Kami punya program 1000 km jalan tol selama lima tahun,” ungkapnya.
Anwar Hafid mengingatkan masyarakat untuk tidak memilihnya hanya karena uang.
“Saya calon gubernur yang tidak punya uang untuk membeli suara. Jika ada yang memilih saya karena uang, mohon maaf, saya tidak punya itu. Tapi Insya Allah, jika kami terpilih, kami akan menyiapkan ruang bagi rakyat,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya menghindari politik fitnah, uang, dan identitas.
“Jangan jelekkan calon lain. Hindari politik identitas. Seorang pemimpin adalah pemimpin seluruh rakyat,” pungkasnya.
Acara deklarasi ini dimeriahkan oleh artis ibu kota seperti Happy Asmara, Septi KDI, dan band lokal Palu, The Mozka, serta influencer-influencer Kota Palu lainnya. Anwar Hafid dan Reny Lamadjido kini telah memiliki dukungan 14 kursi dari Partai Demokrat, PKS, dan PBB, melampaui syarat minimal yang ditetapkan KPU.
Anwar Hafid, yang lahir di Morowali pada tahun 1969, memulai karirnya sebagai Kades di Desa Rante Balla, Sulawesi Selatan. Ia kemudian menjabat berbagai posisi pemerintahan sebelum menjadi Bupati Morowali selama dua periode dan anggota DPR RI. Kini, ia siap berjuang untuk masyarakat Sulawesi Tengah sebagai calon Gubernur.
Dengan pengalaman dan pemahamannya sebagai mantan Kades, Anwar Hafid yakin dapat membawa perubahan positif bagi para Kades dan masyarakat Sulawesi Tengah.***
Simak update berita menarik lainnya, ikuti saluran WhatsApp Official KabarSulteng.id https://whatsapp.com/channel/0029VaFS4HhH5JM6ToN3GU1u atau klik di sini
