PALU, KABAR SULTENG – Nurhan (49), seorang warga Hunian Sementara (Huntara) Petobo, Kota Palu, kini hanya bisa terbaring lemah di rumah keluarganya di Jalan Lasaganti, Desa Tinggede, Kabupaten Sigi. Ia menderita tumor di kepala yang hampir sebesar kepala orang dewasa, sebuah kondisi yang membuatnya tak berdaya.
Sebagai warga penyintas gempa, Nurhan sebelumnya tinggal di Huntara Petobo. Namun, karena kondisinya yang semakin memprihatinkan, keluarganya memutuskan untuk membawanya ke Desa Tinggede.
Menurut Itha Yellow, Sekretaris Solidaritas TikToker Sulteng (STS) Family, Nurhan yang merupakan warga Huntara Petobo sudah cukup lama menderita tumor di kepala. Ia telah mendapatkan perawatan medis di salah satu rumah sakit di Kota Palu, namun pihak rumah sakit menyarankan agar ia dirujuk ke rumah sakit di luar kota. Sayangnya, keluarga Nurhan tidak memiliki biaya untuk pengobatan tersebut, sehingga mereka memutuskan untuk sementara membawanya pulang.
“Sambil menunggu donasi dan berdiskusi dengan keluarga lainnya, pasien dibawa ke Desa Tinggede. Di Huntara kondisinya sangat sempit dan tidak mendukung untuk perawatan,” ujar Itha.
Keluarga Nurhan sangat berharap uluran tangan dari para dermawan dan donatur, terutama dari Pemerintah Kota Palu dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, untuk membantu biaya pengobatan.
“Pasien ini berasal dari keluarga kurang mampu dan masih tinggal di Huntara Petobo, jadi kondisinya sangat memprihatinkan. Semoga para donatur dan pemerintah daerah bisa ikut membantu pasien. Bagi donatur yang ingin berkomunikasi dengan perwakilan keluarga pasien bisa menghubungi nomor 0813-3334-1251 atas nama Ita,” kata Itha, mengutip harapan keluarga pasien.
Nurhan kini terbaring lemah, menunggu uluran tangan dari para dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu. Setiap bantuan sangat berarti bagi keluarganya yang sedang berjuang untuk mendapatkan perawatan medis terbaik demi kesembuhan Nurhan. Mari kita bersama-sama memberikan dukungan agar Nurhan dapat menjalani pengobatan yang layak dan kembali sehat seperti sedia kala.***
