KABAR SULTENG, – Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menyebut tragedi ledakan tungku smelter nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS) di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka bakar itu, adalah fenomena puncak gunung es yang terus dibiarkan.
“Ini bukan kejadian pertama, tetapi sudah berulang. Dan, fenomena yang sama terjadi di banyak kawasan industri nikel di Indonesia,” ujar Melky Nahar, koordinator JATAM.
BACA JUGA: Breaking News : Tungku Smelter PT ITSS Areal PT IMIP Meledak dan Terbakar
Setidaknya, menurut catatan Trends Asia, selama kurun 2015-2022, 53 orang tewas karena kecelakaan kerja di sana. 75 persen korban adalah tenaga kerja lokal dan sisanya, tenaga kerja China. Jumlah ini sebenarnya jauh lebih tinggi, namun perusahaan diduga cenderung menutupi kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi di lapangan hingga menyulitkan pengumpulan informasi. Jumlah korban kematian di kawasan industri nikel ini sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, namun perusahaan seringkali diduga terutup, dan cenderung sembunyikan informasi. Ini sejalan dengan pemerintah yang abai, tak tegas.
“Para karyawan diduga ketakutan memberikan informasi kecelakaan, karena konsekwensinya mereka diduga akan mendapatkan surat peringatan atau bahkan langsung dipecat,” kata Moh. Taufik, Kordinator JATAM Sulteng.
Diduga Melarang Karyawan Beribadah
PT ITSS selain mempunyai catatan buruk terkait dengan keselamatan karyawannya juga diduga punya catatan buruk soal kebebasan beribadah untuk para karyawan. Pada 21 Mei 2017, seorang petinggi PT ITSS diduga melarang karyawannya melakukan Shalat Jum’at berjamaah dengan dalih kalau para karyawan pergi bersamaan lalu bagaimana pekerjaan di tempat itu.
Terjadi perdebatan, yang viral di akun Facebook Muslimina, antara para karyawan dan bos yang diduga melarang mereka beribadah tersebut. Setelah berdebat akhirnya mereka diizinkan shalat Jum’at tapi secara bergantian dan keputusan itu tidak diterima oleh karyawan. Perusahaan menanggapi persoalan seperti ini dengan memberikan Surat Peringatan 3 (SP 3) karena penolakan perintah tersebut.
Selain persoalan ini, PT ITSS juga diduga banyak menyelundupkan karyawan ilegal dari Cina dari jalur tersembunyi. Kesenjangan perlakuan antara karyawan Cina dan Indonesia juga terjadi di perusahaan ini. Banyak kejadian karyawan Indonesia yang diberi makanan sudah tidak layak konsumsi. Selain itu, gaji karyawan Cina juga tiga sampai empat kali lebih besar dari karyawan Indonesia.
Persoalan-persoalan keselamatan kerja yang buruk ini tak hanya monopoli IMIP, namun juga buruk di pusat-pusat smelter nikel di Indonesia. Dari GNI, VDNI, dan OSS, IWIP, hingga smelter-smelter di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
BACA JUGA: Ahmad Ali : Tolong Pak Kapolri Usut Tuntas Kecelakaan Kerja di Kawasan PT IMIP
Jelang Natal tahun lalu, misalnya, di smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Nirwana Selle, TikToker beken dan operatar alat berat PT GNI, terjebak dalam kebakaran smelter PT GNI bersama seorang temannya I Made Defri Hari Jonathan. Mereka berdua meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Penanganan kasus-kasus semacam Nirwana Selle ini buruk dan cenderung menyalahkan korban dan berbelit-belit terkait uang kematian, menyebabkan kemarahan para karyawan dan pecah dalam pemogokan karyawan PT GNI pada 14 Januari 2023 dan menewaskan tiga karyawan GNI.
Hingga saat ini, hasil investigasi kepolisian terkait peristiwa pemogokan berdarah ini tak pernah dikeluarkan untuk publik. Ratusan aparat keamanan yang diturunkan ke lapangan pasca kejadian tidak untuk melindungi hak-hak keselamatan para pekerja namun melulu hanya untuk kepentingan keberlangsungan produksi nikel.
“Beberapa hari setelah kejadian, pihak kepolisian mengumumkan situasi sudah kondusif, GNI beroperasi seperti semula. Namun hingga hari ini tak ada laporan siapa nama korban dari peristiwa tersebut,” tutur Imam Shofwan, dari devisi riset Jaringan Advokasi Tambang.
“Jatam saat itu, menuntut penghentian operasi GNI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait aktivitas GNI, namun tak didengarkan oleh aparat,” tambahnya.
Hilirisasi nikel ini jadi program andalan Jokowi. Telah makan korban. Tak hanya korban nyawa, tapi juga kemiskinan warga sekitar smelter nikel. Smelter nikel IMIP di Morowali, misalnya, menyebabkan wilayah tangkap ikan nelayan di Kurisa, Fatufia, menghilang.
“Hal ini disebabkan oleh laut yang dibuangi limbah PLTU IMIP 24 jam tiap hari dan tujuh hari tiap minggu non stop, sejak PLTU beroperasi di sana tahun 2015.” tutur Imam Shofwan.
Selain itu, lahan pertanian warga Bahomakmur juga tidak lagi produktif sejak smelterisasi nikel berlangsung di dekat desa mereka.
“Tanaman padi yang baru ditanam langsung mati, jika terkena air kuning dari tambang nikel. Sepuluh tahun terakhir kita tak lagi bisa tanam padi,” tutur Sabar, warga Baho Makmur.
Kerusakan Akan Terus Berlangsung
Dari ketiga pasangan capres-cawapres 2024 besar kemungkinan akan melanjutkan program hilirisasi Jokowi ini. Berdasakan dokumen visi-misi Prabowo-Gibran, misalnya, mereka tak hanya akan melanjutkan hilirisasi nikel namun akan mengembangkan hilirisasi bauksit, tembaga, timah, produk maritim.
Pasangan Prabowo dan Mahfud juga hendak melanjutkan program hilirisasi Jokowi. Mereka akan mendorong hilirisasi pertambangan, perkebunan, pertanian dan perikanan.
Pasangan Anis dan Muhaimin juga menyusun sejumlah agenda strategis yang meliputi pengembangan delapan kawasan di Indonesia. Salah satunya, mendororong industrialisasi hasil bumi untuk meningkatkan nilai tambah produk dan menjadikan Sulawesi sebagai pusat coklat dunia, basis nikel nasional dan lumbung pangan nasional.
Bisa dibilang ketiga kandidat ini melulu bicara soal untung dan nilai tambah dari hilirisasi yang mereka canangkan. Tak satupun kandidat yang bicara terkait keselamat kerja, dan nyawa manusia yang dikorbannya akibat hilirisasi yang buru-buru dan merusak dalam kecepatan penuh.
Begitupun, persoalan kerusakan lingkungan dan hilangnya sumber-sumber kehidupan warga sekitar proyek hilirisasi ini, juga tak satupun yang menjadi perhatian dari tiga kandidat.
Terkait tragedi Ledakan Smelter PT ITSS di Kawasan PT IMIP, Berikut tuntutan JATAM untuk Presiden Jokowi dan Kapolri :
- Menuntut Presiden Jokowi untuk segera melakukan audit/evaluasi atas seluruh tindakan kejahatan PT. IMIP terhadap buruh, warga terdampak, maupun lingkungan hidup.
- Menuntut Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit untuk segera lakukan proses hukum atas Kejahatan PT. IMIP, terutama terkait dugaan pelanggaran hukum dalam ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan warga yang terdampak.
- Menuntut presiden untuk segera perintahkan PT. IMIP agar melakukan pemulihan sosial-ekologis atas segala kerusakan yang telah terjadi.
Diketahui, ledakan tungku Smelter PT ITSS di kawasan PT IMIP terjadi pada Minggu, (24/12/2023) sekitar pukul 5.30 pagi.
Kebakaran itu diduga terjadi saat seorang karyawan dari bagian pero silicone sedang melakukan perbaikan pada tungku smelter.
Saat proses pemasangan plat pada tungku berlangsung terjadi ledakan dan mengakibatkan beberapa tabung oksigen di sekitar lokasi juga ikut meledak dan terbakar hebat.
Sementara itu dari data sementara disebutkan pekerja yang menjadi sebanyak 51 orang. Sebanyak 12 orang di antaranya meninggal dunia dan 39 lainnya mengalami luka berat hingga luka ringan.
Korban meninggal dunia terdiri atas 7 tenaga kerja asal Indonesia, dan 5 tenaga kerja asing. Sementara itu, korban luka-luka sedang mendapatkan penanganan medis.***