Morowali, kabarsulteng.id – Puluhan hektare area persawahan Petani Desa Solonsa, Kecamatan Witaponda, Kabupaten Morowali diduga terendam lumpur.
Direktur Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Sulawesi Tengah (Sulteng), Moh Taufik mengatakan, lumpur ini diduga berasal dari kegiatan penambangan nikel di Wilayah Hulu Desa Solonsa.
Dampak yang dirasakan oleh Petani Desa Solonsa karena areal pertanian mereka yang terendam lumpur yang diduga dari kegiatan penambangan nikel tersebut, menyebabkan masyarakat tidak bisa lagi mengolah lahan pertanian mereka.
“Pemerintah Pusat dan daerah, sebaiknya segera melakukan moratorium izin pertambangan dan juga melakukan evaluasi seluruh kegiatan pertambangan yang berlangsung sampai dengan hari ini,” ujar Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima KabarSulteng.id pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Berikut Jadwal dan Titik Buka-tutup Jalur Kebun Kopi Sulteng 21 Agustus – 31 Oktober 2023
“Untuk mencegah dampak kerusakan lingkungan yang menyebabkan lahan-lahan pertanian warga tidak bisa lagi diolah,” tambahnya.
Selain itu kata Taufik, pemerintah pusat dan daerah berdasarkan kewenangannya, juga harus berani mencabut konsesi izin-izin tambang yang tumpang tindih dengan wilayah-wilayah produksi masyarakat.
“Hal itu untuk mencegah konflik antara masyarakat dan perusahaan terjadi di lapangan,” tandasnya. **