Dapil Neraka Kota Palu, Persaingan Ketat Caleg Incumbent dan Caleg Pendatang Baru

Dapil Neraka Kota Palu, Persaingan Ketat Caleg Incumbent dan Caleg Pendatang Baru
Oleh : Rony Sandhi - Jurnalis di Kota Palu. (Foto: Pribadi)

Oleh : Rony Sandhi – Jurnalis di Kota Palu

 

Bacaan Lainnya

DAERAH pemilihan (Dapil) 1 Kota Palu untuk DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng) disebut-sebut menjadi Dapil “Neraka” yang akan diperebutkan sejumlah nama-nama politikus terkemuka yang bakal berlaga di Pemilihan Umum Anggota Legislatif (Pileg) 2024.

Persaingan politisi atau anggota legislatif incumbent yang dipastikan juga akan kembali menjadi Calon Legislatif (Caleg) dengan Caleg pendatang baru akan semakin ketat memperebutkan kursi di DPRD Sulteng dari Dapil “Neraka” Kota Palu.

Sebagai pengantar, berikut uraian politisi anggota legislatif DPRD Sulteng Dapil 1 Kota Palu.

Kita mulai dengan politisi Dr.Ir. Alimuddin Paada dari Partai Gerindra. Politisi yang sudah dua periode di DPRD Sulteng ini pada Pileg 2019 lalu tercatat memperoleh 6.989 suara.

Selanjutnya Ir. Elisa Bunga Allo, MM, dari Partai PDIP. Elisa pada Pileg 2019 berhasil mendapatkan 6.335 suara. Selain itu politisi H. Mohammad Arus Abdul Karim dari  Partai Golkar. Pada Pileg 2019 berhasil mendapatkan 11.700 suara.

Yahdi Basma, SH dari Partai NasDem, pada Pileg 2019 mendapatkan 3.999 suara.

Hj. Wiwik Jumatul Rofi’ah, S.Ag, M.H, dari Partai PKS dengan perolehan suara pada Pileg 2019 yakni 7.203 suara.

Moh. Hidayat pakamundi SE, dari Partai Demokrat. Pada Pileg 2018 berhasil mendapatkan 5.092 suara.

Jika ditotalkan jumah suara Anggota DPRD Sulteng Periode 2019 dari 6 Anggota Legislatif Dapil Kota Palu adalah, 36.226 suara.

Dari 6 anggota legislatif DPRD Sulteng (incumbent) Dapil 1 Kota Palu tersebut, satu Anleg dipastikan tidak lagi bisa ikut pada kontestasi Pileg 2024 karena tersandung kasus hukum, yakni Yahdi Basma dari Partai Nasdem. Dengan demikian satu porsi suara incumbent dari basis Yahdi Basma menjadi peluang untuk Caleg incumbent maupun caleg pendatang baru.

Sementara berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) Daerah Pemilihan Kota Palu Per 5 April 2023 :

  1. Kecamatan Palu Timur 145 TPS Laki laki 15.988, Perempuan 16.992 Total Pemilih 32.979, Mantikulore  249 TPS, laki laki 27.532 perempuan 28.969 Total Pemilih 56.501.
  2. Palu Utara 77 TPS lakilaki 8716 perempuan 9066 total 17.782. Tawaeli 80 TPS , laki-laki 8543 perempuan 8275 total 16.818.
  3. Palu Selatan 234 TPS laki-laki 25.814, perempuan 27.004 total 52.818.
  4. Tatanga 151 TPS laki-laki 18.486, perempuan 19.225 total 37.711. Palu Barat 138 TPS laki-laki 17.352, perempuan 17.790 total 35.142.
  5. Ulujadi 102 TPS laki-laki 12.359, perempuan 12.571, total 24.930.

Secara keseluruhan di Kota Palu terdapat 1.176 TPS dengan pemilih Laki Laki 134.790, Perempuan 139.891, dengan Total 274.681 Pemilih sesuai DPS yang akan diperebutkan Caleg Incumbent dan Caleg pendatang baru.

Bagi Caleg Incumbent yang pintar merawat konsitiuen yang membuatnya bisa duduk sebagai Anleg di 2019 tentu bekerja tidak terlalu berat. Rajin-rajin mendatang basis, memberi keyakinan kepada pemilihnya bisa membawa aspirasi seperti ketika terpilih di 2019. Tapi akan menjadi berat jika ternyata Caleg Incumbent selama 5 tahun mendapat cap negatif dari pemilihnya. Mungkin dianggap banyak janji yang tidak dipenuhi, sehingga pemilih yang tadinya berhasil mengantarkan ke kursi DPRD Sulteng terpaksa balik arah, menarik dukungan memilih mendukung Caleg pendatang baru dengan harapan baru. Faktanya banyak juga Caleg Incumbent yang tidak duduk kedua atau ketiga kalinya karena dianggap tidak bisa mewakili aspirasi konstituennya dan tergantikan dengan Anleg pendatang baru.

Bagaimana dengan Caleg baru ? Sudah dipastikan Caleg baru lebih bekerja keras lagi, bekerja jauh-jauh hari untuk bagaimana meyakinkan, memastikan calon pemilihnya agar bisa memilihnya.

Berbagai program disiapkan, danapun disiapkan, waktu istirahat terbatas dengan agenda-agenda terjadwal untuk mengunjungi dan dikunjungi calon pemilihnya.(Opini/*)

 

Pos terkait