KABAR SULTENG, MORUT- Beredar sejumlah video diduga terjadi bentrok antara pekerja asing dan pekerja lokal terjadi di PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu, 15 Januari 2023.
Berdasarkan video yang bertaburan di group-group WhatsAppmaupun Facebook menampilkan sejumlah pekerja seperti dalam sebuah terowongan tiba-tiba diserang kelompok diduga pekerja asing dengan membawa sejumlah benda keras seperti besi.
Baca juga: DPR RI Sebut PT GNI Banyak Lakukan Pelanggaran
Dalam video itu terlihat sekelompok orang diduga pekerja asing menuju kelompok pekerja lokal yang mengendarai sepeda motor membuat berlarian sampai meninggalkan sepeda motor mereka.
Bahkan ada pekerja perempuan yang sempat menjelaskan situasi mereka akibat adanya aksi anarkis dan beberapa saat kemudian pekerja perempuan itu tampak didatangi seorang pria yang terdengar menggunakan bahasa asing diduga bahasa Tiongkok.
Dikutip dari Radar Sulteng, ketegangan antara dua kelompok pekerja di PT. Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara sudah terasa sejak sepekan terakhir.
Dimana sejumlah pekerja lokal beberapa kali melakukan unjukrasa menuntut jaminan keselamatan pekerja dari pihak PT. GNI pasca tewasnya dua pekerja akibat ledakan pada salah satu titik tungku pembakaran dan sejumlah kecelakaan kerja lainnya.
Selain itu juga para pekerja lokal menuntut pihak managemen PT. GNI untuk menaikkan upah kerja yang mereka nilai belum sepadan dengan risiko pekerjaan mereka.
Sumber Radar Sulteng menyebutkan, rusuh yang terjadi Sabtu sore diduga dipicu penolakan tenaga kerja asing terhadap aksi mogok yang dilakukan karyawan lokal.
Akibatnya pekerja asing yang diketahui pekerja asal Tiongkok disebut melakukan pembubaran paksa unjukrasa pekerja lokal, hingga berujung pada pemukulan terhadap salah seorang pekerja lokal.
“Infonya awalnya ada pekerja lokal diduga dianiaya pekerja asing sampai akhirnya ada aksi saling serang seperti video-video yang sudah viral,” kata sumber yang minta tidak membeberkan identitasnya.
Sementara itu, Kapolres Morowali Utara (Morut) AKBP Imam Wijayanto yang coba dikonfirmasi via WhatsApp belum tersambung/belum aktif.
Begitupun Upaya konfirmasi ke pihak PT. GNI pun tidak berhasil mendapat penjelasan situasi terkini pasca informasi rusuh tenaga kerja asing dan tenaga kerja lokal. Dihubung via WhatsApp HRD PT GNI Yana belum bisa memberikan keterangan. “Selamat malam pak, mohon maaf pak terkait kondisi terkini belum bisa diberi penjelasan,” tulisnya melalui pesan WhatsApp.***