KABARSULTENG.ID, – Tragedi kerusuhan di Kanjuruhan, usai laga Arema melawan Persebaya, pada Sabtu 1 Oktober 2022, menjadi catatan buruk bagi Sepak Bola Indonesia .
Kasus kematian dalam sepak bola di Kanjuruhan ini merupakan kasus sejarah pertama bagi Indonesia. Bagaimana tidak, kini Indonesia menempati peringkat kedua dengan kasus kematian Sepak Bola terbanyak di dunia. Ini merupoakan Catatan Buruk Bagi Sepak Bola Indonesia
Baca juga: Catatan Buruk, Indonesia Peringkat Dua Dunia Dalam Kasus Kematian Sepak Bola
Dalam laporan Asumsi, berdasarkan laporan Kepolisian. Indonesia menempati posisi kedua dalam daftar kelam kematian pertandingan Sepak Bola dengan 127 kematian, di Stadion Kanjuruhan Malang.
Daftar kematian terbanyak pertama ditempati oleh Negara Peru dengan jumlah 328 orang tewas.
Insiden Kanjuruhan tentunya membuat citra sepak bola Indonesia disorot oleh negara luar. Banyak beberapa media yang ikut menyoroti insiden ini.
Dalam 58 tahun terakhir di dunia sepak bola, ini merupakan sejarah paling buruk bagi dunia sepak bola.
Laporan terakhir, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, melaporkan sebanyak 127 meninggal dunia, dua diantaranya Polisi. Dan 180 orang mengalami luka-luka.
34 orang meninggal di Stadion Kanjuruhan Malang, dan sisanya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit.
PSSI pun langsung angkat bicara akibat insiden ini. Pihaknya menjatuhkan sanksi kepada Arema untuk tidak bermain di kandang Arema selama kompetisi liga 1 Indonesia.(zn)