KABARSULTENG.ID, PARIMO – Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Provinsi Sulawesi Tengah menyuplai kebutuhan pokok lima dapur umur di Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (31/7/2022).
Hal itu untuk menopang pemenuhan kebutuhan konsumtif warga terdampak banjir bandang di Desa Torue, Parigi Moutong.
“Iya, logistik yang disuplai oleh PW DMI Sulteng yaitu rempah – rempah, sayur beras, minyak goreng, telur, dan sebagainya,” ucap Sekretaris Umum PW DMI Sulteng Muchtar Ibnu Masud, Minggu malam.
Lima dapur umum yang menjadi sasaran PW DMI Sulteng meliputi dapur umum yang dibangun oleh Polda Sulteng, dapur umum TNI melalui Korem 132 Tadulako, dapur umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta dapur umum BPBD.
Logistik berupa rempah – rempah dan sayur mayur, termasuk beras, didatangkan oleh PW DMI Sulteng dari Lembah Napu, Kabupaten Poso, kerja sama PC DMI Lore.
Ia mengatakan, logistik yang disuplai pada hari Ahad (31/7/2022) merupakan logistik tahap II. Tahap pertama telah didistribusikan ke masyarakat pada Sabtu (30/7).
“Teknis distribusi logistik melibatkan relawan penaggulangan dampak bencana yang dibentuk oleh PW DMI Sulteng,” kata Muchtar.
Muchtar menyebut, sesuai dengan arahan Ketum PW DMI Sulteng H Ahmad M Ali bahwa, DMI harus ambil bagian membantu mengurangi beban warga terdampak bencana alam banjir bandang di Torue, Parigi Moutong.
“DMI terus berusaha membantu mengurangi beban masyarakat terdampak bencana alam banjir bandang Torue,” ungkapnya.
Banjir bandang disertai material lumpur, kayu dan batu, menerjang permukiman warga dan infastruktur serta sarana umum di Desa Torue, pada Kamis malam (28/7/2022), sekitar pukul 21.00 Wita.
BPBD Provinsi Sulteng melaporkan tiga orang meninggal dunia dan empat warga hilang atas peristiwa bencana alam tersebut.
Bencana itu mendapat perhatian Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Jenderal bintang tiga itu mengunjungi langsung lokasi terdampak bencana alam banjir bandang di Desa Torue.
Kebutuhan dasar logistik, air bersih perlengkapan bayi, obat-obatan harus diutamakan dalam kondisi darurat saat ini,” kata Suharyanto saat rapat koordinasi penanggulangan banjir bandang Desa Torue, di Parigi Moutong, Minggu.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mencatat kurang lebih 170 relawan ikut terlibat dalam penanggulangan pascabencana banjir bandang di Desa Torue dari berbagai instansi dan lembaga.
“Relawan yang tergabung terdiri atas instansi pemerintah, TNI/Polri, lembaga dan organisasi kemanusiaan,” kata Kepala BPBD Parigi Moutong Idran.
Ia mengemukakan, hingga tiga hari pascabanjir, relawan melaksanakan tugas mereka sesuai bidang masing-masing, dan kehadiran mereka sangat membantu percepatan penanggulangan. (tim)