KABARSULTENG, SIGI – Kelompok mualaf di Desa Padende, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mulai merasakan manfaat hunian semi permanen yang merupakan bantuan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Provinsi Sulteng.
“Hari ini hunian semi permanen kami serahkan kepada salah satu mualaf di Desa Padende, untuk ditempati,” ucap Pengurus PW DMI Sulteng Syamsurijal Labatjo, di Sigi, Sabtu (28/5).
Syamsurijal mengatakan pembangunan hunian semi permanen itu berkat kerja sama antara PW DMI Sulteng dengan Tim Palu Berbagi.
Pembangunan hunian itu dimulai pada Sabtu (23/4) 2022, di mana peletakkan batu pertama pembangunan hunian dilakukan oleh Ketua Umum PW DMI Sulteng Ahmad M Ali, di Desa Padende, Kecamatan Marawola.
“Saat ini bantuan hunian itu diterima langsung oleh salah satu mualaf yaitu bapak Abubakar,” ungkap Ijal sapaan akrab Syamsurijal Labatjo yang juga koordinator pembangunan hunian.
Di Desa Padende terdapat satu kelompok mualaf berjumlah 33 kepala keluarga yang saat ini termasuk sebagai komunitas binaan PW DMI Sulteng.
Ijal mengatakan, DMI memberikan perhatian penuh kepada 33 kepala keluarga mualaf itu, yakni DMI mengedepankan program peningkatan kualitas hidup yang diawali dengan pemenuhan hunian yang kayak.
“Ini telah menjadi komitmen dan prioritas Ketua Umum PW DMI Sulteng Ahmad Ali untuk meningkatkan kualitas hidup mualaf tersebut,” ujar Ijal.
Sebelumnya Ketum DMI Provinsi Sulteng Ahmad M Ali menyatakan DMI akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan hunian tetap yang layak bagi kaum dhuafa, khususnya muallaf.
“Di tengah pembangunan yang diselenggarakan pemerintah begitu menggema di wilayah Sulteng, ternyata masih ada kelompok masyarakat di Lembah Palu ini yang kondisi huniannya sangat jauh dari kata sejahtera,” kata Ahmad M Ali.
Ahmad M Ali yang merupakan anggota DPR dari daerah pemilihan Sulteng telah melihat langsung kondisi hunian 33 mualaf di Sigi.
Dalam peninjauan itu dia mengakui bahwa kondisi hunian 33 kepala keluarga muallaf di Kampung Muallaf desa tersebut sangat memprihatinkan.
“Ini satu kelompok 33 kepala keluarga, semua hidup di rumah yang jauh dari kata layak, padahal ini menjadi satu tanggung jawab pemerintah untuk menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat,” katanya.
“kehadiran DMI di Kampung Muallaf ini ingin berbagi dengan masyarakat dhuafa di kampung ini,” ucapnya.
Haji Matu, sapaan akrab Ahmad M Ali, mengatakan pemerintah pusat memiliki program Bantuan Swadaya Perumahan Sosial (BSPS). Lewat program itu dirinya turut mendorong pembangunan perumahan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah di wilayah Sulteng.
“Setiap tahun ada pembangunan rumah lewat program tersebut di wilayah Sulteng, ratusan hingga ribuan rumah. Makanya saya heran, ternyata di Lembah Palu masih ada kelompok masyarakat yang tinggal di rumah yang sangat tidak layak. Harusnya ini sudah diintervensi oleh pemerintah,” ujarnya.
Ahmad Ali mengatakan dirinya akan berupaya keras dengan kapasitas sebagai anggota DPR untuk mendorong secara maksimal pembangunan rumah layak huni untuk 33 kepala keluarga tersebut.
Apalagi, kata dia, Pemerintah Desa Padende mengakui bahwa 33 kepala keluarga itu telah disiapkan oleh pemerintah desa satu lahan untuk pembangunan hunian mereka, masing-masing hunian seluas 15 X 20 meter per segi.
“Insya Allah tahun ini atau tahun depan sudah bisa dilakukan pembangunan secara maksimal untuk 33 kepala keluarga tersebut,” ucapnya.(*)