PALU, KABARSULTENG – Reforma Agraria merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) melalui Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kota Palu bertujuan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata.
Kepala BPN Kota Palu, Yannis Harryzon Dethan menyampaikan, untuk realisasinya pada tahun 2021, Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kota Palu, saat ini sudah mencanangkan empat kampung Reforma Agraria di wilayah Kelurahan Lambara, Kelurahan Tipo, Kelurahan Duyu dan Kelurahan Kabonena.
“Reforma Agraria merupakan salah satu program PSN bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang adil dan merata di Kota Palu,” ucap Yannis saat menggelar konferensi pers bersama sejumlah awak media di Kota Palu, Jum’at 10 Desember 2021.
Yannis menyampaikan, tujuan dilaksanakannya GTRA di Kota Palu merupakan program lintas sektor sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, dilakukan dengan rencana aksi yang melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), yang ada di lingkup Pemerintah Kota Palu sehingga lebih memaksimalkan dan mempercepat waktu pengerjaanya.
“Melalui Gugus Tugas Reforma Agraria banyak hal yang dapat dikerjakan dan menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Palu,” ujar Yannis.
Setelah dilakukan analisa, kemudian dilakukan pengembangan potensi di masing-masing kampung tersebut. Wilayah Duyu misalnya, dilakukan pengembangan potensi agrowisata anggur, kemudian di wilayah Lambara dilakukan pengembangan potensi padi, lalu di wilayah Kabonena dan Tipo dijalankan pengembangan ikan.
Dalam rencana aksi bersama ini, setiap OPD melakukan intervensi program sesuai ranah kerja masing-masing OPD. Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga kerja contohnya, melakukan proses pendampingan untuk budidaya anggur dan pengerjaan produk turunannya yang berlokasi di kawasan Duyu.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, melakukan pendampingan dalam hal pengembangan seperti benih, dan lain-lain, sekaligus mempertahankan peruntukan lahan untuk budidaya Padi di Kelurahan Lambara.
Untuk Dinas Pariwisata sendiri menyasar peningkatan sumber daya manusia (SDM) di empat lokasi kelurahan yang masuk dalam program Reforma Agraria tersebut, melalui pelatihan kelompok sadar wisata.
Sementara berbagai Organisasi Perangkat Daerah lainya juga turut mengambil peran dalam program Reforma Agraria sesuai dengan ranah kerja mereka masing-masing, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pelaksanaan program tersebut dapat segera terealisasikan dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang terlibat didalamnya.(Ajir)