Okupansi Hotel di Sulteng Membaik, Capai Hingga 70 Persen

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulteng Fery Taula. (Foto : Enos)

PALU, – Tingkat hunian atau okupansi hotel di wilayah Sulawesi Tengah, mulai membaik sejak penurunan status level dua dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulteng Fery Taula, mengatakan, peningkatan okupansi hotel ini dikarenakan ekonomi dan mobilitas masyarakat mulai ada pelonggaran.

“PPKM level dua ini, usaha perhotelan naik 70 persen, dibandingkan pada saat PPKM level empat hanya sekitaran 10 persen dan pada saat level tiga berkisar naik 30 sampai 40 persen,” jelas Fery, Sabtu 06 November 2021.

Fery menerangkan, peningkatan ini mulai menggeliat sejak masuk pertengahan Agustus sampai Oktober pada saat pemberlakuan PPKM level dua di beberapa wilayah di Sulteng khususnya Kota Palu.

“PPKM level dua ini, sangat berdampak pada aktivitas masyarakat, mulai ada pelonggaran aktivitas masyarakat, saat ini dari instansi pemerintahan mulai banyak memesan ruangan untuk rapat dan kegiatan lainnya, pemesanan kamar hotel juga mulai naik,” terangnya.

Demikian, Ia berharap, pelonggaran aktivitas pada situasi PPKM level dua saat ini bisa berkorelasi dengan okupansi atau pendapatan hotel dan restoran di Sulteng.

“Semoga okupansi perhotelan ini naik 80 sampai 90 persen di penghujung tahun 2021 ini,” tutur Fery.

Fery juga berharap, kepada seluruh pihak, agar tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk melonjaknya kembali penularan Covid 19 di Sulteng.

“Kita harus saling menjaga dan terus bekerja sama dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19. Kami dari PHRI  selain menerapkan prokes 3M, PHRI juga terus mendorong penerapan QRCode Peduli Lindungi, karena QRCode Peduli Lindungi juga mengambil porsi cukup  dominan dalam pemulihan pariwisata,” pungkasnya.(Ajir)

Pos terkait