KABARBUOL.COM – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Buol, Ir. H. Usman, M.Si menegaskan terkait tindakannya melaporkan postingan pemilik akun facebook Faisal Matoka sangat beralasan.
Ia menjelaskan, kebetulan awal bulan juni 2020 lalu pengadaan bibit jagung sangat terbatas di Kabupaten Buol dan anggaran APBD yang tersedia hanya 1200 hektar, sedangkan targetnya 20 ribu hektar.
“Saya berusaha cari bantuan waktu itu, alhamdulillah saya dapat bantuan dari Kementerian Pertanian 5000 hektar bibit jagung betras, sebelum dibagikan kita lakukan sosialisasi kemasyarakat dan mereka sangat merespon dengan baik,” jelas Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Buol, saat dihubungi Kabarbuol.com melalui Via Telepon, Kamis (18/3/2021)
Ir Usman mengakui, memang setelah dilakukan penanaman ada beberapa yang pertumbuhannya kurang bagus, namun itu hanya sedikit tidak semua.
“Namanya juga jagung setiap tahun pasti ada yang pertumbuhannya tidak bagus, itu karena diserang hama penyakit, apalagi terjadi perubahan musim, dari musim hujan berubah kemusim panas, yang sering terjadi itu diserang ulat,” terangnya.
Kata Kadis, melihat hal itu, Faisal Matoka langsung memposting di akun Facebook pribadinya menyudutkan Dinas Pertanian.
“Postingan saudara Faisal Matoka, saya merasa keberatan apa yang dia sampaikan itu, pastinya masyarakat menafsirkan kalau ada indikasi korupsi di Dinas Pertanian,” kata Kadis Pertanian.
Lanjut Kadis, Benih jagung betras itu sudah memenuhi standar berdasarkan SK Mentri Pertanian, kemudian ada dokumen dan sertifikat lengkap yang menyatakan bahwa benih itu masuk jenis bibit unggul.
“Jadi kalau bibit itu seperti yang Faisal katakan tidak memenuhi standar, menurut saya itu keliru, itu suda terbukti di beberapa tempat, itu 7 sampai 9 ton, contohnya ya seperti Di desa Lakea itu,” terang Kadis.
Dirinya menyampaikan, terkait apa yang disampaikan Faisal di akun Facebooknya itu, Dinas Pertanian merasa sangat dirugikan.
“Tentunya langkah saya itu, pertama saya ingin pulihkan kepercayaan masyarakat kepada instansi yang saya pimpin, kemudian waktu itu masi ada benih yang tidak tertanam yang nilainya kurang lebih 800 juta takutnya nantinya masyarakat suda tidak mau menerimanya,” ujar Kadis.
Tambahnya, Setelah itu di proses pihak penyidik juga sudah mengajak Faisal Matoka untuk menemui dirinya untuk minta maaf.
“Dia perna datang kesaya untuk minta maaf dan saya menerima dengan baik di kantor. Saya katakan, secara pribadi tidak ada dendam, saya hanya mau karna bapak tulis di medsos, pasti semua orang membaca, saya ingin kepercayaan masyarakat kepada instansi yang saya pimpin dipulihkan, saya ingin di buat kembali pernyataannya di medsosnya mengakui kesalahannya, tetapi itu tidak terjadi,”terangnya.
“Saat dikejaksaan kemarin pihak dari Faisal sudah temui saya dan ada beberapa orang yang memediasi dan saya setuju dengan syarat dia mengakui bahwa dia telah melakukan memberikan informasi yang keliru dan di muat di media sosial dan dia sudah setuju jadi tinggal menunggu saja,” tambah Kadis.
Olehnya, selaku Kepala Dinas, dirinya juga membutuhkan masukan-masukan dan kritikan dari masyarakat.
“Tapi saya berharap kalau ada hal begitu, silahkan dikonfirmasi dulu kalau memang betul yaa silahkan di proses sesuai ketentuan, tetapi kalau tidak betul seperti kenyataannya kan menfitnah namanya,” tutup Kadis.(Ajir)