Bupati dan Wakil Bupati Ngada Dilantik, Ini Permintaan Masyarakat !

NGADA – Pasca dilantiknya Bupati Ngada, Andreas Paru dan Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena, jumad, 26 Febuari 2021 di Kupang, masyarakat meminta Bupati dan Wakil Bupati dapat memperhatikan akses jalan dan perekonomian masyarakat.

Seperti yang disampaikan salah satu tokoh masyarakat di Desa Wolomeze Dua, Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada, Sakrias Wazi, yang meminta Bupati dan wakil Bupati yang baru dilantik agar memperhatikan jalan di Ngotan menuju Namut yang masih miris.

“Kami meminta pak Bupati dan Wakilnya agar dapat memperhatikan jalan kami disini. Jalan dari Ngotan sampai ke Namut ini, masih seperti ini terus. Kita liat sendiri saja kondisinya sangat rusak,” ujar Sakarias Wazi, Jumat (26/2/21), sembari berharap kepada pemerintahan Ngada yang baru.

Ia melanjutkan, jalan Ngoton-Namut, yang kurang lebih panjangnya 6 km ini dari dulu masih seperti ini terus. Mirisnya lagi, masyarakat sampai sejauh ini belum menikmati jalan yang baik tersebut.

“Ada 190 Kepala Keluarga (KK) di Desa ini (Wolomeze Dua). Dan begini terus kami, tidak bisa menikmati jalan yang bagus,” jelasnya.

Dilain kesempatan, tokoh mudah Riung Barat, Krispianus Longan juga berharap kepada pemerintahan yang baru di Kabupaten Ngada, agar bisa memperhatikan petani yang ada di Desa-Desa.

“Petani sering terjebak dalam lingkaran kekurangan. Ini terjadi dari Desember – Maret setiap tahun. Bagi saya persoalan ini adalah bagian dari masalah hilir Pertanian. Petani tidak terfasilitasi secara baik pasca panen tanaman padi,” ujarnya.

Ipin sapaan akrabnya melanjutkan, sebagaimana kita ketahui bersama saat panen, stok padi menumpuk. Tetapi padi tersebut rela dijual dengan harga rendah. Padi yang digiling, kata Dia, menjadi beras biasanya dijual seharga Rp7.500,00/kg dan paling tinggi Rp8.000,00, itupun mujur-mujur.

“Dan padahal di Kota, harga beras selalu stabil yakni, Rp10.000/kg. Tidak kurang. Tentu ini disebabkan oleh akses pasar yang terbatas. Maka, 2021 ini tentu petani di Ngada punya harapan baru. Harapan yang datang bersama dengan pergantian rezim. Yang bisa menguntungkan petani,” pungkasnya.

Reporter: Hanes

Pos terkait