KABARBUOL.COM – Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, membuat perkembangan media begitu pesat saat ini, tentunya perkembangan media inilah yang mendasari banyak orang khususnya anak-anak muda memilih terjun kedunia jurnalis.
Menyikapi hal ini, Forum Pewarta Palu (FPP), Sulawesi Tengah menginisiasi dan menggelar pelatihan yang bertajuk ‘Etika Berjunalistik’, bertempat di Warkop Nagaya, Kota Palu, Sabtu (12/12/2020).
Ketua Panitia, Etika Berjunalistik Hendly mengatakan, kegiatan ini selain bentuk silaturahmi sesama jurnalis, juga upaya untuk saling memberi pemahaman terhadap kerja-kerja jurnalis, khususnya etika yang harus dipatuhi jurnalis dalam memberitakan, baik itu dalam penulisan berita maupun dalam penayangan foto-foto atau video.
“Kegiatan kita inisiasi selain sebagai ajang silaturahmi sesama jurnalis, tentunya ini sebagai bentuk saling memberikan pemahaman soal batasan batasan ataupun etika didalam kerja kerja jurnalistik,” kata Hendly menjelaskan.
Hendly yang juga selaku Pimpinan Media Morut itu menambahkan, berkat dukungan dari peserta dari beberapa media baik, cetak, online, media elektronik juga bantuan dari pihak pihak lain yang turut mendukung kegiatan sehingga terselenggaranya kegiatan ini.
“Harapan kita dengan kegiatan ini kerja kerja jurnalis di Kota Palu dan Sulteng secara umum, bisa lebih memahami kode etik dalam memberitakan,” ucapnya.
Selain itu, Pelatihan yang dilaksanakan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing .
Yakni Ketua AJI Palu Mohammad Ikbal, yang membawakan materi Etika Menulis Berita. Serta, Fotografer National Geographic Josua Marunduh yang membawakan materi Etika Fotografer. Sementara itu, Abde Mari Jurnalis Tvone membawakan materi video jurnalis.
Salah satu peserta Supardi mengungkapkan dalam pelatihan ini materi disampaikan secara detail dan santai sehingga mudah dipahami.
“Pelatihan ini tentunya sangat bermanfaat, banyak hal yang kita pelajari, apalagi konsep pelatihannya santai, jadi muda dipahami,” tuturnya.
Supardi juga mengharapkan, pelatihan seperti ini agar sering di adakan kedepannya.
“Saya harapkan pelatihan seperti ini terus di adakan, ini sangat penting, apalagi ini soal kerja kerja kami dilapangan,” harapnya.
Dalam situasi pandemi peserta pelatihan dibatasi 15 orang terdiri jurnalis media cetak, media online, dan media elektronik dan tetap mengikuti protokol kesehatan.(*)